INILAH.COM, Jakarta - Untuk menghindari pergeseran persoalan
masalah, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengimbau setiap gubernur
untuk mengisolasi daerahnya masing-masing bilamana terjadi konflik.
Gamawan
mengatakan, konflik antar warga yang kerap kali dipicu oleh masalah
sepele terkadang merembet menjadi masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antar Golongan). Kendati demikian setiap gubernur diminta untuk
membatasi warga dari daerah lain untuk masuk ke daerahnya bilamana
sedang ada konflik.
"Artinya diisolasi, sehingga tidak ada yang
lain masuk kedalam wilayah itu, semua daerah juga membantu, terutama
daerah-daerah tetangga, untuk mengamankan wilayah itu, jangan sampai ada
yang masuk ke sana sehingga bila ada yang berbau SARA itu akan lebih
bahaya lagi," papar Gamawan di gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta,
Senin (26/11/2012)
Diakui Gamawan, konflik antar warga memang
kerap meluas menjadi konflik SARA, dan teknik isolasi dinilai paling
manjur untuk menekan penyebar luasan konflik. "Kami sudah mengingatkan
semua potensi-potensi seperti itu. Saya berharap langkah yang dulu itu
dapat dilakukan lagi oleh gubernur sekarang," ujarnya.
Khusus
ricuh antarwarga yang terjadi di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan
Timur pada Jumat (23/11/2012) lalu, Gamawan memang melihat adanya
pergeseran isu yang semula kekerasan murni menjadi isu SARA.
"Ini
menyangkut antarkampung dan antardesa, dan mungkin ada berbau-bau
tentang itu (SARA) dan inilah yang saat ini sedang kita dalami," kata
dia. [mvi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar