Ganesha Al Fath - detikNews
Jakarta - Kesan seram dan mengerikan yang identik
dengan Rutan Guntur selama ini ternyata mulai hilang seiring dengan
renovasi yang dilakukan oleh KPK. Hal tersebut nampak pada ruangan
tahanan yang terlihat bersih dan nyaman untuk dihuni bagi tahanan kelak.
Lho kok?
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu KPK
melakukan renovasi terhadap sejumlah ruang tahanan rutan milik TNI
Angkatan Darat yang sudah ada sejak tahun 1937 ini. Renovasi tidak
menghilangkan bentuk asli bangunan namun hanya mengalami perbaikan atap
dan peremajaan cat saja karena bangunan ini termasuk dalam cagar budaya
yang dilindungi keaslian bentuknya.
Bersama dengan Wakil Ketua
KPK Bambang Widjajanto, para wartawan berkesempatan untuk melihat setiap
jengkal ruang tahanan Rutan KPK Pomdam Jaya Guntur, Jalan Sultan Agung
No.33 Jaksel, Rabu (21/11/2012) lalu. Adapun rutan Guntur ini digunakan
untuk mengantisipasi kekurangan fasilitas yang dialami KPK.
Posisi
kedua ruang tahanan itu terletak di depan area Pomdam Jaya sekilas dari
luar ruang tahanan nampak terbayang penjara jaman kolonial Belanda yang
seram, namun ketika dilihat dalamnya. Wow, Bim salabim!
Ruangan
berukuran 4,8x4M itu terlihat rapi dan bersih dengan warna cat dinding
cream cokelat cerah. Adapun "fasilitas" yang ada yakni dua buah tempat
tidur kayu, sebuah kamar mandi dalam, dua buah lemari kayu dan sebuah
kipas angin menggantung di langit-langit.
Walaupun sempit namun
kamar mandi yang berukuran sekitar 1x3M itu terlihat rapih dengan shower
dengan dinding marmer serta dilengkapi closet model duduk di dalamnya.
Terbayang bagaimana nantinya tahanan antri untuk menggunakannya sebab
satu ruang tahanan untuk kapasitas 2 orang.
Untuk diketahui,
kedua ruangan ini dahulu pernah digunakan untuk tahan petinggi TNI AD.
Tercatat perwira tinggi TNI AD berpangkat kolonel dan brigjen tercatat
pernah menghuni sel ini.
Inspeksi kami terus berlanjut ke ruang
tahanan yang lebih besar di sebelah belakang yang berjarak cukup jauh
dari ruang tahan depan. Adapun tempat ini belum dapat dipakai sebab KPK
baru akan merencanakan merenovasi ruang tahanan pada Juli 2013.
"Di
belakang ada 2 Blok bagi laki-laki dan perempuan dengan jumlah
kapasitas 32 orang, perempuan 10 org yang laki-laki 22 orang yang akan
direnovasi utk 11 kamar," ujar Bambang Widjojanto ketika berjalan-jalan
meninjau ruang tahanan.
Berdasarkan rencana awal bahwa nantinya
total ruang tahanan berjumlah 14 buah, dengan rincian 3 buah di depan
dan 11 buah dibelakang. Untuk ruang tahanan depan berkapasitas 2 orang
sedangkan ruang tahanan belakang dapat diisi hingga 4 orang.
"Yang
di belakang besar, tapi untuk sementara yang siap pakai dua ini," tutur
Pengelola Gedung KPK Sri Sembodo Adi saat ditemui di tempat yang sama.
Pengawasan terhadap tahanan dilakukan oleh KPK dan Pomdam Jaya. Baik KPK dan Pomdam Jaya menempatkan petugas nya untuk berjaga.
Terdapat
ruang penjaga petugas KPK yang berfungsi untuk mengawasi gerak-gerik
para tahanan baik secara langsung maupun melalui pantauan CCTV yang
terhubung langsung dengan kantor pusat KPK.
Sedangkan sedikitnya 6
orang petugas bersenjata laras panjang ditempatkan oleh Pongdam Jaya
untuk berjaga-jaga masing-masing di pos depan dan belakang.
Selain
difungsikan sebagai rumah tahanan, rutan Guntur juga penah digunakan
untuk sekolah perawat. Dan saat ini rutan Guntur juga masih aktif
digunakan bagi tahanan tentara yang tengah menjalani proses penyidikan.
Menurut
informasi yang dikumpulkan detikcom, ada beberapa tahanan tentara yang
posisi ruang tahanan berjarak sekitar 10 meter dari ruang tahanan KPK.
Lalu siapakah tersangka KPK yang berkesempatan "kehormatan" menjadi penghuni pertama di Rutan KPK Pomdam Jaya Guntur ini?
Nama
Irjen Djoko Susilo, tersangka kasus Simulator SIM disebut-sebut akan
menjadi tersangka pertama di rutan ini. Djoko yang sudah diperiksa KPK,
belum juga ditahan. Kabar yang beredar menyebutkan KPK belum menahan
karena belum ada penghitungan kerugian negara dan juga rutan Guntur
belum selesai direnovasi. Lalu, apakah Irjen Djoko akan segera ditahan
setelah rutan ini selesai diperbaiki? Kita tunggu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar