E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Aparat Kepolisian Daerah Metro Jaya mengklaim
aksi unjuk rasa buruh yang berlangsung selama 2 hari sejak Rabu (21/11)
dan Kamis (22/11) kemarin berakhir tertib. Tidak ada gangguan keamanan
yang cukup signifikan selama aksi unjuk rasa itu berlangsung.
"Aksi
buruh ini tertib. Mereka menyampaikan pendapatnya tanpa ricuh dan
ribut," ujar Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Chairul Noor
Alamsyah kepada wartawan, Jumat (23/11/2012).
Chairul
menyampaikan apresiasinya terhadap kaum buruh yang melakukan demo dengan
tertib dan aman. Menurutnya, kaum buruh telah menyampaikan aspirasinya
dalam unjuk rasa tanpa melanggar ketentuan hukum yang berlaku.
"Ini
patut ditiru dan diapresiasi. Menyampaikan aspirasi dan pendapat itu
boleh, diatur undang-undang tapi tidak boleh anarkis," katanya.
Para
pengunjuk rasa, kata dia, melakukan aksinya sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan. "Usai jam unras selesai, sebelum pukul 18.00 wib,
buruh yang demo di DPR sudah pulang dan kembali ke busnya dengan
tertib," ucapnya.
Seperti diketahui, massa buruh menggelar aksi
unjuk rasa selama dua hari, Rabu (21/11) dan Kamis (22/11) kemarin.
Massa yang datang dari berbagai daerah seperti Tangerang, Bogor, Depok
dan Bekasi memusatkan konsentrasinya di 4 titik yakni Bundaran Hotel
Indonesia, Istana Merdeka, depan gedung DPR/MPR RI dan Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans).
Aksi ini dihadiri
oleh sejumlah elemen buruh seperti SPSI, SBSI, SPM, KSPSI, KSBSI, KSPI
dan lain-lain. Aksi ini dilakukan oleh sekitar 60 ribu massa.
Aksi
demo dilakukan sebagai upaya penuntutan penghapusan sistem kerja
outsourcing, penolakan upah buruh yang murah dan permintaan pengesahan
UU BPJS. Pengamanan dilakukan oleh sedikitnya 19.577 personel gabungan
dari TNI, Polri dan Pemda DKI. Tidak ada kericuhan selama aksi tersebut
berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar