Jpnn
JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
mengingatkan para Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) dan Kepala
Kepolisian Daerah (Kapolda) di Indonesia, untuk berperan netral dalam
pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
Presiden memerintahkan Pangdam dan Kapolda berperan aktif
menyosialisasikan dan memersiapkan masyarakat sehingga Pemilu ke depan
dapat jauh lebih baik dari sebelumnya.
“Semua abdi negara, TNI dan Polri harus benar-benar netral dan mendidik.
Tidak berpihak dan jangan melakuan sesuatu yang keluar dari aturan UU
dan etika. Pegang teguh etika politik dan norma batas kepatutan. Tetap
mengutamakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai pejabat pemerintah,”
ujarnya memberi pengarahan kepada seluruh kepala daerah, Pangdam, dan
Kapolda seluruh Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (30/11).
SBY meminta Pemda agar lebih baik lagi membina koordinasi dengan Komisi
Pemilihan Umum (KPU). Dan itu dilakukan harus tetap dalam koridor hukum
serta perundang-undangan yang berlaku. Agar jangan sampai, niat baik
pemerintah menyukseskan Pemilu di daerah, nantinya justru dianggap
terlalu mencampuri KPU dan Bawaslu baik di pusat maupun daerah. “Oleh
karena itu, pastikan yang saudara lakukan sesuai dengan yang diatur UU,”
tegasnya.
Dalam kesempatan kali ini, Presiden juga menyampaikan sejumlah instruksi lain yang dinilai penting untuk segera diperhatikan.
Diantaranya menyikapi maraknya konflik akhir-akhir ini, SBY meminta
kepala daerah bertangungjawab penuh segera meredam konflik sosial maupun
horizontal yang ada. “Saya berharap semua mengambil tanggungjawab
penuh, bukan beban tapi amanah. Semua harus benar-benar bertanggung
jawab di seluruh Indonesia," ujarnya.
Sementara terkait masalah perburuhan, SBY secara tegas menyatakan sikap
pemerintah telah sangat jelas. Bahwa upah dan kesejahteraan buruh harus
semakin meningkat dan benar-benar semakin layak. Sebab era buruh murah
dan tidak mendapatkan keadilan sudah usai.
“Jadi kita berangkat dari situ. Tapi pemerintah juga harus mau
menanggapi apa yang dihadapi dunia usaha agar dapat solusi yang tepat
dan adil. Solusi yang adil untuk buruh dan perusahaan, sehingga semuanya
diuntungkan. Ekonomi nasional akan terus bergerak,” nilainya.
Demikian juga dalam menghadapi konflik agraria yang akhir-akhir ini
meluas, secara khusus Presiden SBY meminta semua pengambil kebijakan
lebih arif lagi dalam melihat permasalahan yang ada.
“Kalau yang tidak pas itu peraturan daerah, ubah dan perbaiki peraturan
daerah itu. Kalau masalahnya konflik peraturan daerah dengan peraturan
nasional, ya bikin perbaikan supaya tidak konflik. Karena apa yang sudah
baik sejak Presiden Soekarno, Soeharto, Presiden Habibie, Abdurrahman
Wahid, Megawati, harus terus kita lakukan. Yang harus kita perbaiki
sepanjang perjalanan bangsa ini, kita perbaiki dengan penuh kesadaran
dan tanggung jawab,” ujarnya yang menilai langkah ini perlu ditempuh
sehingga masalah yang terjadi tidak terus berkelanjutan.
Selain memberi arahan, pada kesempatan kali ini Presiden juga menguatkan
semangat para kepala daerah. Ia meminta para kepala daerah untuk tegar
menghadapi segala tantangan yang ada. “Saat kita sedang mengemban
amanah, tidak perlu mengeluh. Setiap masalah itu selesaikanlah secara
tuntas, jangan meninggalkan ombak. Pastikan sampai kepala daerah dan
desa melakukan hal yang sama,” pintanya.(gir/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar