MERDEKA.COM. Menteri Kelautan
dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pagi ini menghadiri acara dialog khusus
bersama ratusan pegawai negeri sipil (PNS) Badan Karantina Perikanan.
Dalam dialog ini, Susi kembali mengungkap alasannya mau menjadi bagian
kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla.
Susi menyadari, gaji sebagai
PNS dan bagian pemerintah sangatlah kecil. Susi sendiri mengaku tekor
dengan gajinya di pemerintahan. Namun demikian, Susi tetap meminta
seluruh PNS untuk bekerja secara maksimal demi melaksanakan tugas
negara.
"Kita ingin Indonesia berubah. Saya dengan kerendahan
hati meminta ibu bapak semua. Gaji PNS itu sedikit. Saya jadi menteri
juga tekor pak. Tetapi itulah berbakti melaksanakan untuk negara. Bapak
bekerja baik, saya berjuang," ucap Susi dalam dialog di KKP, Jakarta,
Rabu (12/11).
Sebelumnya, Susi juga bercerita mengenai
pengalamannya serta perjalannya dari seorang pengusaha hingga menjadi
menteri di kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla. Sebelum bergabung di
jajaran kabinet, Susi mengaku sering protes dan mengkritik kebijakan
pemerintah.
"Dulu saya dipanggil Susi Gila. Saya sms ke 10
kementerian, teriak teriak. Resultnya (hasilnya) apa masa bodoh. Tapi
sekarang pemerintah sebut Kita perlu orang gila untuk gebrakan," ucap
Susi sambil tertawa di Kantor Kadin, Jakarta, Kamis (30/10).
Setelah
menjadi menteri, Susi menyadari banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan. Karena dulu dia bersuara lantang memprotes kebijakan yang
kurang baik, maka dia kini mempersilakan pengusaha untuk komplain jika
kebijakannya kontraproduktif.
Susi berkelakar, dengan menjadi
menteri, pekerjaannya bertambah tapi gaji justru berkurang dibandingkan
jabatan dulunya sebagai CEO Susi Air.
"Komplain juga silakan pak.
Sekarang kerjaan banyak gaji cuma satu persen dari gaji saya Susi Air.
Tapi saya ikhlas, luangkan waktu saya, energi saya untuk negara,"
tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar