Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Batam (ANTARA News) - Ketua Dewan Pers Bagir Manan meminta media massa
tidak menjadi terompet atau bagian dalam suasana kegaduhan kekuasaan
yang belakangan ditampilkan pelaku politik di tanah air.
"Dalam suasana kegaduhan demi kegaduhan kekuasaan, pers atau media tidak semestinya menjadi terompet apalagi menjadi bagian dari kegaduhan itu," kata Bagir Manan dalam sambutan acara Konvensi Media Massa di sela rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2015, di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Bagir mengharapkan pers dan media di Indonesia senantiasa menggiatkan agar pelaku politik dan kenegaraan berhenti dari terus-menerus bergaduh sekadar untuk memperoleh, atau berbagi kekuasaan semata.
"Saya perlu ingatkan kembali, pers atau media harus menempatkan diri sebagai the spearhead, keluar dari berbagai kegaduhan yang tidak memberi manfaat bagi kepentingan rakyat banyak," ujar dia.
Bagir sebelumnya juga pernah menyampaikan di tengah bergulirnya pemerintahan baru saat ini, pers harus mampu melindungi dirinya sendiri dengan menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional sesuai ketentuan kode etik jurnalistik dan Undang-Undang Pers.
Pengamat politik dari lembaga survei Populi Center Nico Haryanto mengatakan saat ini situasi politik nasional tengah mengalami fase abnormalitas.
Segala hal yang lumrah terjadi pada level eksekutif dan legislatif seolah berbalik 180 derajat tanpa diduga-duga.
"Ini memang terjadi abnormalitas politik di mana partai-partai pemerintah terlihat galak sekali kepada Presiden sementara partai-partai oposisi justru malah lebih ramah dan sangat supportif terhadap apapun keputusan pemerintah," kata Nico.
Hal tersebut menurut Nico, mengindikasikan adanya permasalahan yang agak serius terhadap Koalisi Indonesia Hebat atau koalisi yang mendukung pemerintahan Presiden Jokowi, dan akan sangat memengaruhi kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers Nasional 2015 berlangsung pada 1-10 Februari 2015 di Batam dan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Puncak acara Hari Pers Nasional dijadwalkan berlangsung 9 Februari 2015 di Hotel Harmoni One, Batam, dan akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
"Dalam suasana kegaduhan demi kegaduhan kekuasaan, pers atau media tidak semestinya menjadi terompet apalagi menjadi bagian dari kegaduhan itu," kata Bagir Manan dalam sambutan acara Konvensi Media Massa di sela rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2015, di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Bagir mengharapkan pers dan media di Indonesia senantiasa menggiatkan agar pelaku politik dan kenegaraan berhenti dari terus-menerus bergaduh sekadar untuk memperoleh, atau berbagi kekuasaan semata.
"Saya perlu ingatkan kembali, pers atau media harus menempatkan diri sebagai the spearhead, keluar dari berbagai kegaduhan yang tidak memberi manfaat bagi kepentingan rakyat banyak," ujar dia.
Bagir sebelumnya juga pernah menyampaikan di tengah bergulirnya pemerintahan baru saat ini, pers harus mampu melindungi dirinya sendiri dengan menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional sesuai ketentuan kode etik jurnalistik dan Undang-Undang Pers.
Pengamat politik dari lembaga survei Populi Center Nico Haryanto mengatakan saat ini situasi politik nasional tengah mengalami fase abnormalitas.
Segala hal yang lumrah terjadi pada level eksekutif dan legislatif seolah berbalik 180 derajat tanpa diduga-duga.
"Ini memang terjadi abnormalitas politik di mana partai-partai pemerintah terlihat galak sekali kepada Presiden sementara partai-partai oposisi justru malah lebih ramah dan sangat supportif terhadap apapun keputusan pemerintah," kata Nico.
Hal tersebut menurut Nico, mengindikasikan adanya permasalahan yang agak serius terhadap Koalisi Indonesia Hebat atau koalisi yang mendukung pemerintahan Presiden Jokowi, dan akan sangat memengaruhi kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers Nasional 2015 berlangsung pada 1-10 Februari 2015 di Batam dan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Puncak acara Hari Pers Nasional dijadwalkan berlangsung 9 Februari 2015 di Hotel Harmoni One, Batam, dan akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar