BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 07 Februari 2015

Jokowi Berkunjung, RI-Malaysia Sepakat Percepat Selesaikan Perbatasan Negara

Elza Astari Retaduari - detikNews
Jakarta - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan bilateral ke Malaysia dan bertemu sang Perdana Menteri, M Najib Razak. Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan, salah satunya adalah untuk mempercepat penyelesaian perbatasan kedua negara.

Berdasarkan keterangan pers yang didapat dari Kementerian Luar Negeri, pertemuan antara Jokowi dan Najib Razak dilakukan di Putra Jaya, Malaysia, Jumat (6/2/2015). Keduanya sepakat bahwa perundingan teknis batas maritim RI-Malaysia akan dilaksanakan pada tanggal 24-26 Februari 2015.

"Selain itu, guna memberikan dorongan bagi penyelesaian perundingan, Presiden Jokowi dan PM Najib sepakat untuk menunjuk Chief Negotiator dari kedua negara," jelas Ditjen Infomed Kemlu RI melalui siaran persnya.

Bukan hanya mengenai masalah perbatasan saja yang dirundingkan oleh Presiden Jokowi dan PM Najib pada kesempatan itu. Kedua negara juga sepakat untuk menyelesaikan Standard of Procedures (SOP) dalam menangani nelayan-nelayan di wilayah perairan yang masih tumpang tindih status kepemilikannya (overlapping claim areas).

Kedua Pimpinan Negara tersebut juga sepakat untuk mendorong upaya-upaya perlindungan yang lebih baik terhadap Buruh Migran Indonesia (BMI). Salah satunya melalui penguatan pengiriman tenaga kerja melalui sarana legal dan prosedural. Indonesia dan Malaysia sendiri telah memiliki Nota Kesepahaman mengenai rekrutmen dan penempatan BMI yang ditandatangani pada 2006 dan 2011 lalu.

"PM Malaysia juga setuju untuk memberikan ijin bagi pendirian Community Learning Centers (CLCs) di Sabah dan Sarawak untuk menjamin akses pendidikan bagi ribuan anak-anak BMI di Malaysia. Pemerintah kedua negara wajib memberikan akses pendidikan bagi setiap anak sebagaimana yang diamanatkan UNESCO," demikian informasi tambahan dari Kemlu.

Jokowi dan Najib secara khusus bertekad mengoptimalkan potensi kerja sama ekonomi antara Indoensia dengan Malaysia. Di antaranya dengan menggalakkan kerja sama promosi perdagangan dan investasi bersama.

Tekait hal itu, Presiden Jokowi pun lalu mengundang para invenstor Malaysia untuk berinvestasi di Indonesia. Terutama di sektor infrastruktur seperti jalan tol, pembangkit tenaga listrik, kereta api, dan pelabuhan.

"Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada PM Malaysia untuk dapat hadir pada KTT Asia Afrika, dan peringatan Konferensi Asia-Afrika tanggal 22-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung," tutup keterangan Kemlu.

Kunjungan Jokowi ke Malaysia merupakan rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden RI ke negara-negara tetangga selama 3 hari. Setelah ke Malaysia, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan berkunjung ke Brunei Darussalam dan Filipina.

Tidak ada komentar: