Rini Friastuti - detikNews
Jakarta - Kajati Papua, Herman da Silva mengatakan
bahwa beberapa waktu lalu ada oknum TNI AL yang berjaga di kediaman
Aiptu Labora Sitorus di Kawasan Tampagaram, Kota Sorong, Papua Barat.
Beredar dugaan bahwa saat ini Labora dibekingi oleh oknum TNI AL. Namun
hak itu dibantah oleh pihak Labora.
"Sebenarnya kalau dibilang
dibekingi itu salah. Yang benar ada kerjasama dengan koperasi Angkatan
Laut dengan sistem terima jasa," ujar jubir Labora, Fredy Fakdawer saat
dihubungi detikcom, Jumat (6/2/2015).
Fredy tidak menjelaskan
lebih rinci, seperti apa kerjasama antara perusahaan milik Labora dan
koperasi TNI AL tersebut. Namun dirinya memastikan izin kerjasama
tersebut telah lengkap dan resmi.
"Surat izin kerjasama lengkap, bahkan dikeluarkan oleh kepala PN Sorong. Jadi untuk apa TNI AL membekingi," ujar dia.
"Tak
ada yang membekingi Pak Labora, mau TNI AL atau apa. Yang benar adalah
kerjasama antara perusahaan Pak Labora dan kopaskal (Koperasi TNI AL),"
tambahnya menegaskan.
Labora kabur dari LP Sorong dan akhirnya
dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO) oleh Kejari Sorong. Kabar
terhembus bahwa kediamanan Labora Sitorus di Kawasan Tampagaram, Kota
Sorong, Papua Barat mendapat pengawalan dari sejumlah oknum TNI AL yang
bertugas di wilayah setempat.
Dengan dijaganya rumah Labora
Sitorus, terkesan bahwa terpidana kasus pencucian uang dan penimbunan
bahan bakar minyak (BBM) serta kayu di wilayah Papua Barat ini mendapat
perlindungan.
"Saya juga mendengar informasi itu, kalau rumah
Labora Sitorus dijaga oknum TNI AL, pas awal-awal Labora keluar dari
tahanan. Tapi saya sudah koordinasi ke Danlantamal X Jayapura, terakhir
sudah tidak ada lagi anggota yang jaga. Jadi tidak ada persoalan lagi
anggota TNI AL yang menjadi pelindung Labora di sana," ungkap Kepala
Kejaksaan Tinggi Papua, Herman Da Silva kepada wartawan di ruang
kerjanya, Selasa (3/2/2015) di Jayapura, Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar