BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 09 Februari 2015

Melihat Lagi 3 Pernyataan Ahok Soal Banjir

Herianto Batubara - detikNews
Jakarta - Hujan deras mengguyur Jakarta sejak dini hari hingga pagi ini membuat beberapa wilayah Jakarta tergenang air, dan berimbas kemacetan di sejumlah titik. Bahkan Gedung E di Komplek Balai Kota DKI Jakarta tadi malam sempat kebanjiran.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG) memprediksi, Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi sepanjang hari ini. Dari satelit terlihat satu sel awan-awan besar berada di Barat Ibu Kota.

Humas BNPB Sutopo Purwo mengatakan, hingga pukul 06.00 WIB tadi, ada 49 genangan di Jakarta. Masing-masing 22 titik di Jakarta Pusat, 18 di Jakarta Barat, 4 di Jakarta Timur, dan 2 di Jakarta Selatan. Tinggi genangan antara 10-80 cm. Di Jalan Thamrin dan Jl. Medan Merdeka Barat masih tergenang banjir 10-50 cm. Daerah yang terendam banjir paling tinggi ada di Jl. Batu Ceper Raya 60-80 cm.

Dijelaskan Sutopo, titik genangan ini timbul akibat drainase perkotaan yang kurang mampu mengalirkan air permukaan ke sungai. Banyak masalah terkait drainase seperti kecilnya kapasitas, sedimentasi, tertutup sampah dan lainnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam beberapa kesempatan pernah mengungkap soal pembenahan masalah banjir Jakarta. Ia berkata, pihaknya telah bekerja keras dengan melakukan berbagai langkah.

Ahok optimististis, jika Jakarta hujan, dirinya menjamin tak akan lebih dari sehari pasti surut.

Berikut 3 pernyataan Ahok soal Banjir:
1. Ahok Soal Banjir: Kita Udah Siap, Nggak Akan Lama
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkata, pihaknya telah mengantisipasi puncak musim hujan pada Februari ini. Katanya, banjir tak akan berlangsung lama karena langkah-langkah antisipasi telah dilakukan.

"Kita udah jaga. Besok kan puncak. Saya pikir puncak bisa sampai mendekati Imlek, sampai mendekati Imlek tanggal 10-an. Kita udah siap kok. Banjir juga nggak akan lama. Kecuali sabotase ya," kata Ahok saat diwawancarai wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/2/2015) sore.

"Genangan baru sebetulnya hampir nggak ada. Kurangnya udah lebih banyak," sebut Ahok menambahkan.

Suami Veronica Tan ini berkata, sistem pompa penyedot air sudah siap, meski belum sempurna. Namun untuk di jalur Selatan, masih terkendala banyaknya rumah-rumah kumuh di pinggiran sungai yang belum dibebaskan.

"Tapi yang selatan, karena volume sungainya semua nggak cukup, pasti meluap. Yang repot selatan sebetulnya, karena selatan sungainya rata-rata ditutupi rumah-rumah mewah sampai kumuh. Yang harusnya lebar sungai 20 meter, 12 meter, tinggal 3-4 meter ya masalah. Nah, itu kita akan terus usahakan bongkar. Tidak ada pilihan," jelas Ahok.

Sementara itu, 9 waduk baru yang direncanakan dibangun Pemprov DKI Jakarta  belum selesai. Kata mantan Bupati Belitung Timur ini, kebanyakan masih terkendala dengan pembebasan lahan.

"Belum (berfungsi-red). Baru gali. Pembebasan lahan juga masalah, yang Marunda. Makanya saya bilang sama mereka, kerjakan aja yang udah ada. Yang kita mau kerjakan tahun ini pemasangan tanggul. Kita tidak ingin rob masuk," imbuh Ahok.
2. Jika Jakarta Hujan Tak Lebih dari Sehari Pasti Surut
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)  mengundang Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan para dubes Indonesia makan malam di Balai Kota. Pada kesempatan itu, ia juga bicara soal penanganan banjir.

"Kalau bapak ibu perhatikan sekarang kalau hujan saya jamin tidak lebih dari 1 hari pasti surut, karrna bagian tengah semua sudah beres. Ini tengah, Istana, Glodok, sampai sini (Balai Kota-red) nggak bakalan banjir. Kecuali ada yang sabotase," kata Ahok di ruang Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/2/2015) malam.

Ahok menjelaskan penanganan banjir di Jakarta Pusat sudah rampung. Sedangkan di Jakarta Barat dan Timur, dan Selatan masih ada kendala. Meski begitu, menurutnya, kalaupun dilanda banjir, tak akan berlangsung lama.

"Timur dan Barat kita butuh 2-3 tahun untuk bereskan. Selatan memang masalah karena jalannya diduduki, sungainya jadi sempit. Tapi kalau dia banjir meluap pun nggak akan lama, karena utara yang rendah ini sudah beres," ucap Ahok.
3. Ahok Curiga SabotaseHujan mengguyur sejak semalam menimbulkan genangan di sejumlah titik Ibu Kota. Bahkan, genangan air juga sempat terlihat di kawasan Balai Kota dan Istana Merdeka, Jakarta Pusat dini hari tadi. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) curiga ada sabotase.

Ahok berkata, dirinya heran kenapa wilayah Istana Merdeka sempat tergenang air. Apalagi menurutnya koneksi CCTV yang terpasang di pintu air Masjid Istiqlal terputus.

"Tadi saya kebangun jam 02.00 WIB karena hujan langsung cek CCTV, ternyata CCTV Istiqlal mati. Saya curiga kerendam nih pasti Istana kerendam," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/2/2015).

"Saya nggak tahu sabotase atau sengaja, saya nggak berani menduga. Tapi saya suudzon. Kamu hitung saja logika sekarang Pluit semua sauran begitu baik, Manggarai begitu rendah kita buka terus, Istiqlal kita buka mana mungkin banjir. Makanya saya begitu lihat CCTV Istiqlal connection lost, saya sudah curiga. Ada apa tiba-tiba. Istiqlal itu harus selalu rendah posisinya, kalau dia mulai tinggi buangnya ke sini, ke Tangki, ke Gajah Mada-Hayam Wuruk. Gajah Mada-Hayam Wuruk begitu rendah airnya, pasar ikan begitu baik pompanya kenapa nggak mau ke situ," sambung Ahok.

Bagi Ahok, tidak ada alasan kawasan Monas, Istana Merdeka, Balai Kota, dan sekitarnya bisa terendam banjir. Menurutnya, kawasan Jakarta Pusat tidak mungkin digenangi air karena sudah dibenahi. Ahok pun tengah menunggu jawaban dari jajarannya soal permasalahan tersebut.

"Saya lagi minta mereka jawab ke saya ini. Saya mau dengar jawaban, nggak ada alasan Monas-Istana kerendam. Ini juga kerendam kan semalam, masuk ini. Makanya saya nggak tahu. Sama kayak kasus Sunter, dia bilang nggak sengaja. Ya sudahlah kalau ini mau dibilang nggak sengaja," tutupnya

Tidak ada komentar: