JAKARTA - Kepala
Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo menyebutkan telah
menerima laporan temuan dua jenazah pilot pesawat Air Asia QZ8501. Dua
jenazah tersebut ditemukan pada Jumat petang (6/2).
Soelistyo meyakini jenazah yang ditemukan di hari pencarian ke-42 itu merupakan pilot pesawat naas yang jatuh pada 28 Desember 2014 lalu. Karena, dua jenazah tersebut ditemukan di kursi kokpit pesawat. Selain itu, bukti lain yang menguatkan adalah seragam yang masih melekat di jenazah.
Soelistyo meyakini jenazah yang ditemukan di hari pencarian ke-42 itu merupakan pilot pesawat naas yang jatuh pada 28 Desember 2014 lalu. Karena, dua jenazah tersebut ditemukan di kursi kokpit pesawat. Selain itu, bukti lain yang menguatkan adalah seragam yang masih melekat di jenazah.
”Tapi baru satu jenazah yang berhasil
kita evakuasi,” ungkapnya saat dihubungi kemarin (7/2). Satu jenazah
lainnya masih belum berhasil diangkat hingga Sabtu petang kemarin.
Hal itu disebabkan tingginya gelombang di selat Karimata yang mencapai 3-4 meter. ”Selain itu, arus bawah laut juga cukup kencang sampai 5 knot. Itu menyebabkan penyelam kita kesulitan untuk evakuasi,” urai pria kelahiran Jogjakarta itu.
Dari satu jenazah di kokpit yang berhasil diangkat, Soelistyo masih belum bisa memastikan identitasnya. Ia tidak bisa menyebut apakah jenazah itu merupakan jenazah Kapten pilot, Iriyanto atau ko-pilot Remy Plesel. ”Nanti itu tim DVI yang memastikan,” ujarnya.
Jenderal bintang tiga itu mengatakan, saat ini satu jenazah tersebut berada di KN Pacitan. Ada enam jenazah lainnya yang juga tengah berada di kapal milik Basarnas itu. ”Empat ditemukan Jumat, salah satunya jenazah pilot. Tiga lainnya hari ini (kemarin),” tuturnya.
Rencananya, ketujuh jenazah tersebut akan dijemput dengan KN Jakarta untuk dibawa menuju Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, hari ini. Selanjutnya, jenazah akan langsung diantarkan menuju RSUD Imanudin untuk kemudian di bersihkan dan dimasukkan dalam peti jenazah. ”Besok siang, langsung diterbangkan ke Surabaya dengan pesawat kargo yang di siapkan oleh AirAsia,” jelasnya.
Dengan tambahan 7 jenazah, total jenazah korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 100 jenazah. Jumlah tersebut sudah ditambahkan dengan jenazah yang berhasil ditemukan di perairan Sulawesi Barat.
Terkait rencana pengangkatan kokpit dan badan pesawat, Soelistyo masih belum bisa memastikan. Ia menekankan bahwa fokus tim Basarnas gabungan masih untuk mencari jenazah penumpang pesawat buatan Prancis itu. ”Karena itu pula operasi masih kita perpanjang,” tandasnya.
Di sisi lain, ekor dan serpihan pesawat Air Asia telah diterbangkan menuju Jakarta kemarin. Seluruh bagian pesawat tersebut akan langsung diserahkan pada pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). (mia/riq/kim)
Hal itu disebabkan tingginya gelombang di selat Karimata yang mencapai 3-4 meter. ”Selain itu, arus bawah laut juga cukup kencang sampai 5 knot. Itu menyebabkan penyelam kita kesulitan untuk evakuasi,” urai pria kelahiran Jogjakarta itu.
Dari satu jenazah di kokpit yang berhasil diangkat, Soelistyo masih belum bisa memastikan identitasnya. Ia tidak bisa menyebut apakah jenazah itu merupakan jenazah Kapten pilot, Iriyanto atau ko-pilot Remy Plesel. ”Nanti itu tim DVI yang memastikan,” ujarnya.
Jenderal bintang tiga itu mengatakan, saat ini satu jenazah tersebut berada di KN Pacitan. Ada enam jenazah lainnya yang juga tengah berada di kapal milik Basarnas itu. ”Empat ditemukan Jumat, salah satunya jenazah pilot. Tiga lainnya hari ini (kemarin),” tuturnya.
Rencananya, ketujuh jenazah tersebut akan dijemput dengan KN Jakarta untuk dibawa menuju Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, hari ini. Selanjutnya, jenazah akan langsung diantarkan menuju RSUD Imanudin untuk kemudian di bersihkan dan dimasukkan dalam peti jenazah. ”Besok siang, langsung diterbangkan ke Surabaya dengan pesawat kargo yang di siapkan oleh AirAsia,” jelasnya.
Dengan tambahan 7 jenazah, total jenazah korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 100 jenazah. Jumlah tersebut sudah ditambahkan dengan jenazah yang berhasil ditemukan di perairan Sulawesi Barat.
Terkait rencana pengangkatan kokpit dan badan pesawat, Soelistyo masih belum bisa memastikan. Ia menekankan bahwa fokus tim Basarnas gabungan masih untuk mencari jenazah penumpang pesawat buatan Prancis itu. ”Karena itu pula operasi masih kita perpanjang,” tandasnya.
Di sisi lain, ekor dan serpihan pesawat Air Asia telah diterbangkan menuju Jakarta kemarin. Seluruh bagian pesawat tersebut akan langsung diserahkan pada pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). (mia/riq/kim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar