VIVA.co.id - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih diperkirakan akan berlanjut lantaran berkurangnya dorongan positif dari global maupun domestik.
"Tampaknya dorongan positif mulai berkurang," ujar Analis NH
Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu 21 Oktober
2015.
Reza mengatakan, meski indeks laju dolar terhadap sejumlah mata
uang Asia bergerak melemah. "Dari pantauan data di Bank Indonesia, laju
rupiah masih menunjukkan pelemahannya, berbeda dengan pekan sebelumnya,"
tuturnya.
Menurut Reza, adanya rilis kenaikan NAHB housing market index AS
sebelumnya, yang dibarengi dengan pelemahan laju harga minyak mentah
dunia seiring ekspektasi meningkatnya suplai, memberikan semangat bagi
laju dolar untuk dapat menguat. Akibatnya, rupiah pun terkena imbas
negatifnya.
"Harga minyak mentah dan sejumlah komoditas sehingga dapat memberikan kesempatan bagi dolar untuk bergerak naik," ujarnya.
Reza memperkirakan, laju rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp13.580-Rp13.625.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar