Ayunda Windyastuti Savitri - detikNews
Jakarta - Pekerja kontrak dari PT Jalan Tol Lingkarluar Jakarta
(JLJ) akan melakukan mogok kerja pada 28, 29 dan 30 Oktober sebagai
protes atas tindakan PT Jasa Marga Tbk yang dinilai pekerja telah ingkar
janji. Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis meminta agar PT Jasa Marga
segera turun tangan dengan melakukan penyelesaian secara internal.
"Kita
minta (PT Jasa Marga Tbk) melakukan penyelesaian internal dan langkah
antisipasi. Harus cepat turun tangan," ujar Fary saat dihubungi
detikcom, Selasa (20/10/2015).
"Kita juga tidak ingin terjadi (aksi) mogok dan penutupan jalan," sambungnya.
Politisi
Gerindra itu mendorong pihak manajemen untuk segera mengambil tindakan.
Bukan dengan membiarkan mereka sampai melakukan aksi mogok kerja,
tetapi dengan memediasi.
"Jangan ada aksi dulu baru ada tindakan. Harus cepat diantisipasi," kata Fary.
Komisi
V, lanjut dia, juga akan memanggil PT Jasa Marga Tbk dalam rapat komisi
yang diadakan pukul 10.00 WIB nanti. "Besok (hari ini) kami rapim
Komisi V. Kita mengagendakan salah satunya panggil PT Jasa Marga untuk
memberikan penjelasan antisipasi supaya enggak mogok," pungkasnya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, sebanyak 3.000 karyawan PT JLJ berencana mogok
kerja pada tanggal 28, 29 dan 30 Oktober mendatang. Mereka menolak jika
mereka dipindah dari PT JLJ ke anak perusahaan Jasa Marga yang baru
yakni PT Jasa Layanan Operasi (JLO).
PT JLJ merupakan anak usaha
PT Jasa Marga yang menaungi ribuan petugas di gerbang tol. Menurut
Presiden Serikat Karyawan Jalantol Lingkarluar Jakarta (SKJLJ), Mirah
Sumirat, 3.000 pekerja kontrak itu seharusnya pada November 2015
diangkat menjadi pekerja tetap di PT JLJ dan mendapatkan kesejahteraan
sebagai pekerja tetap yang telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama
yang berlaku di PT JLJ. Namun jika mereka dipindah mereka tidak bisa
mendapatkan hak mereka di PT JLJ meski mereka nantinya juga akan
diangkat menjadi karyawan tetap di PT JLO.
Langkah aksi mogok
kerja ini merupakan puncak pejuangan karyawan. Penolakan pemindahan
karyawan ini sudah disampaikan dan dibicarakan dengan manajemen PT JLJ,
namun menemui jalan buntu. Sejumlah ruas pintu tol yang akan ditutup itu
yakni Pondok Ranji, Pondok Pinang, Fatmawati, Lenteng Agung, Bambu
Apus, Pasar Rebo, Taman Mini, Jati Warna, Jati Asih, Kalimalang,
Bintara, Pulogadung, Rorotan sampai Cikunir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar