Pewarta: Risbiani Fardaniah
Mekkah (ANTARA News) - Dua jamaah haji asal Jawa Barat dari kloter 61
embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 61) yang menjadi korban meninggal dalam
peristiwa Mina akhirnya ditemukan setelah melalui proses verifikasi dan
identifikasi panjang.
"Akhirnya PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) bisa
mengidentifikasi dua jamaah yang menjadi korban peristiwa Mina," kata
Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah PPIH 1436H/2015M, Arsyad Hidayat, di
Mekkah, Arab Saudi, Jumat dini hari.
Dua jamaah yang telah dipastikan wafat tersebut adalah Nugroho
Muhammad Sofwan Hadi dan Nji Saadah Eno Martawijaya. Dengan demikian,
lanjut dia, total jamaah haji Indonesia yang menjadi korban meninggal
dalam peristiwa tersebut sebanyak 129 orang terdiri dari 124 jamaah dari
Tanah Air dan lima WNI yang telah bermukim di Arab Saudi.
"Penemuan ini juga menjadi tanda berakhirnya pencarian korban Mina di pemulasaran mayat Al Muashim," ujar Arsyad.
Penemuan tersebut juga bersamaan dengan berakhirnya masa
operasional kantor Misi Haji Indonesia Daker Mekkah pada 16 Oktober
2016, serta keberangkatan terakhir jamaah gelombang ke dua ke Madinah
dari Mekkah sebanyak 16 kloter.
Sejak 28 September sampai 16 Oktober sebanyak 381 kloter
meninggalkan kota Mekkah, 184 kloter diantaranya telah kembali ke Tanah
Air melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah.
Sedangkan 197 kloter berangkat menuju Madinah untuk menjalani ibadah
Arbain sebelum kembali ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin
Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
"Sebanyak 309 orang gabungan dari UPG 27 dan LOP 11 akan menjadi
kloter terakhir jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan dari Mekkah
menuju Madinah," ujar Arsyad.
Sementara itu Ketua Tim Verifikasi dan Identifikasi Korban Mina
Letkol Jaetul Muchlis Basyir mengatakan penemuan kedua jenazah terakhir
tersebut terbilang cukup sulit mengingat pihaknya harus membuka ulang
file dan dokumen korban meninggal akibat peristiwa Mina yang ada di
pemulasaran mayat.
"Penemuan dua jenazah tersebut mengalami proses yang cukup sulit
karena akses yang sulit ditembus," kata Muchlis yang juga Kepala Seksi
Perlindungan Jamaah Daker Mekkah.
Ia berharap masyarakat maupun keluarga korban bisa memaklumi proses
yang terbilang agak lama untuk melakukan identifikasi jenazah karena
kendala di lapangan itu. "Semua demi validitas informasi yang
disampaikan," katanya.
Pada bagian lain Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat mengucapkan
terima kasih kepada seluruh tim pendataan, pemulasaran, dan identifikasi
di PPIH maupun tim DVI (Disaster Victim Identification) Mabes Polri
yang khusus datang membantu identifikasi korban Mina, serta KJRI
Jeddah.
"Kami juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga
korban dan berharap almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik,"
ujar Arsyad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar