Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Makassar - Bakal Calon Ketua Umum Golkar Ade Komaruddin (Akom)
berkunjung ke Sulsel jelang Munaslub Golkar 2016. Akom dalam paparannya,
menyebut negara akan rusak bila banyak politisinya bercita-cita menjadi
orang kaya.
"Seorang politikus tidak boleh bercita-cita jadi
orang kaya. Negara akan rusak kalau orang seperti saya bercita-cita jadi
orang kaya. Ya, kita bagi-bagi tugas saja, biar kita urus negara. Soal
ekonomi cukup Pak Halim (adik Wapres Jusuf Kalla), Erwin (CEO Bosowa)
dan Rosan (Ketua Kadin) yang urus," tutur Akom.
Hal itu
disamapikan saat jamuan makan malam bersama Gubernur Sulawesi Selatan
Syahrul Yasin Limpo di rumah dinasnya, Jalan Jend. Sudirman, Makassar,
Rabu (13/4/2016) malam. Hadir nama-nama yang disebut Akom, termasuk
Bambang Soesatyo.
Akom menyebutkan posisinya saat ini sebagai
Ketua DPR RI dan tengah berupaya memimpin Golkar itu merupakan hasil
dari upaya dan perjuangannya yang dia mulai dari level bawah.
Bagi
Akom, Partai Golkar saat ini seperti perusahaan yang sudah Go Public
atau perusahaan berlabel Tbk di belakang namanya. Akom berharap, dalam
Munaslub nanti tidak ada lagi upaya menghalalkan segala cara untuk
menjadi Ketua Umum Golkar.
"Posisi Ketua Umum itu seperti di
perusahaan Go Public, sahamnya cuma 2,5 persen saja, sisanya milik
kader. Jadi partai ini tidak boleh jadi milik perseorangan, agar Golkar
tidak rusak karena memakan tubuhnya sendiri, yang utama adalah
rekonsiliatif," ujar Mantan Ketua Umum Depinas Soksi ini.
Sementara
itu, Erwin Aksa yang termasuk dalam kepanitiaan Munaslub Golkar,
menyebutkan bahwa dibutuhkan dana sekitar Rp 80 miliar untuk
menyelenggarakan Munaslub di Bali yang akan dihadiri sekitar 3000-4000
kader dan pengurus Golkar.
"Kalau sekedar pelaksanaannya saja di
Nusa Dua mungkin cuma Rp 15 Miliar, tapi kalau digabung dengan biaya
tiket, hotel dan lainnya butuh sekitar Rp 80 Miliar, makanya dipikirkan
ada rencana biaya Munas ditanggung bersama oleh para calon, selain itu
tujuannya agar para pemilik suara di DPD tidak terbebani dan tidak
keluyuran minta dana ke kandidat," pungkas Wakil Bendahara Umum Golkar
hasil Munas Bali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar