JAKARTA - Gerak-gerik
LSM asing di tanah air penting untuk diwaspadai. Pasalnya,
organisasi-organisasi tersebut berpotensi besar mempunyai agenda yang
bertentangan dengan kepentingan bangsa.
Demikian kira-kira kesimpulan dari
diskusi yang digelar KNPI DKI di Jakarta, Selasa (12/4). Hadir sebagai
pembicara Rektor Universitas Pertahanan Letjen I Wayan Midhio, Direktur
An-nashr Institute Munarman, Dirjen Potensi pertahanan kemenhan RI
Timbul Siahaan dan perwakilan dari Kemendagri, Irawati.
Menurut Munarman, LSM asing wajib
diwaspadai karena mereka sudah pasti akan ganggu stabilitas negara
dengan isu-isu yang seolah bagus. Dia bahkan menyebut organisasi seperti
Green Peace tak jauh berbeda dengan teroris ekonomi global.
"Saya bicara seperti ini karena saya
adalah mantan aktivis LSM yang didanai asing dan mereka sangat tidak
transparan," kata Munarman.
I Wayan Midhio menambahkan, LSM asing
bukan satu-satunya yang harus diwaspadai. Menurut dia, LSM lokal yang
menerima dana dari asing juga sama berbahayanya.
Dia menyebut Walhi sebagai salah satu
contoh LSM yang banyak menerima pendanaan asing. Karena itu, tudingnya,
Walhi kerap menyuarakan agenda-agenda asing.
"Seperti kita tahu bahwa no free lunch, artinya ketika sudah di danai asing pasti kepentingan asing yang masuk," tutur dia.
Timbul Siahaan dan Irmawati sebagai
perwakilan pemerintah pun menyampaikan pendapat serupa. Bahkan Irmawati
menilai perlu dibuat aturan yang jelas agar LSM asing bisa dipantau.
Dalam kesempatan yang sama sekretaris
KNPI Aldi Karmawan mengajak seluruh elemen muda untuk menjaga
nasionalisme dan selalu bawa agenda nasional demi terciptanya tujuan
nasional. (dil/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar