TEMPO.CO, Jakarta
- Firma hukum yang terlibat skandal Panama Papers, Mossack Foncessa
mengaku akan mengambil sikap untuk mencegah penyalahgunaan firma
tersebut. Hal ini diutarakan Mossack terkait dengan penggunaan firma ini
untuk keperluan penggelapan pajak.
Dalam pernyataannya yang
diunggah dalam situsnya, http://mossfonmedia.com, pihak firma mengaku
menyesal dengan kejadian ini. Mereka mengklaim tak pernah menyarankan
kliennya untuk menggelapkan pajak. Bahkan firma ini mengaku merupakan
firma yang taat aturan.
Untuk menghindari hal serupa, firma ini
mengaku akan mengambil langkah-langkah apapun untuk menghentikan
penyalahgunaan. "Jika kami mendeteksi adanya kegiatan yang mencurigakan
atau penyalahgunaan, kami akan segera melaporkan ke pihak yang
berwajib," kata firma tersebut dalam keterangan tertulisnya seperti yang
dikutip dalam situsnya, Kamis, 7 April 2016.
Firma ini juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan pihak
yang berwajib jika terjadi hal semacam ini. Mossack mengaku siap untuk
menyediakan barang bukti yang diminta pihak yang berwenang.
Baru-baru
ini dunia dihebohkan dengan dokumen yang dibocorkan bernama Panama
Papers. Dokumen ini berisi data penggelapan pajak dari berbagai pihak di
seluruh dunia. Data ini dirilis oleh konsorsium Internasional Wartawan
Investigasi (ICIJ) dan koran harian Jerman, Sueddeutsche Zeitung, pada
Ahad 3 April 2016. Dokumen ini diperoleh dari sumber anonim oleh harian
Jerman, Sueddeutsche Zeitung yang diambil dari firma hukum yang
berbasis di Panama, Mossack Fonseca.
Sekitar 140 politikus dari lebih dari 50 negara serta selebritas
tertulis di daftar. Daftar ini termasuk kepala negara, pembantu mereka,
dan beberapa teman dekat dan anggota keluarga. Beberapa orang tersebut
di antaranya pembantu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, kakak ipar
Presiden Cina Xi Jinping, Perdana Menteri Islandia Sigmundur David
Gunnlaugsson dan istrinya, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz bin
Abdulrahman Al Saud, Perdana Menteri Inggris David Cameron, anak kedua
dari Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, anggota Komite Etika FIFA
Juan Pedro Damiani, bintang sepak bola Barcelona dan Argentina, Lionel
Messi, serta bintang film terkenal asal Hong Kong Jackie Chan. Mereka
dikatakan memiliki beberapa perusahaan yang dikelola Mossack Fonseca.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar