Idham Kholid - detikNews
Jakarta - Irjen Arman Depari, Deputi Penindakan BNN, meminta maaf
ke Polri dan masyarakat. Permintaan maaf ini disampaikan atas apa yang
dilakukan Sonya Depari, siswi SMA yang saat ditertibkan Polantas Medan
mengaku anak jenderal.
Arman telah mengecek video tentang Sonya yang tersebar, dan setelah dicek memang gadis itu keluarganya.
"Memang
setelah saya dapat informasi, saya tegaskan bahwa saya nggak punya anak
perempuan, anak saya laki-laki. Dan setelah saya mendapat video kiriman
lagi, baru saya tanya kepada keluarga bahwa memang betul, setelah itu
kemudian ditegaskan bahwa itu memang keluarga besar saya, anak dari
saudara saya," jelas Irjen Arman, Kamis (7/4/2016).
Peristiwa ini
terjadi pada Rabu (6/4). Saat itu Sonya dan teman-temannya konvoi usai
UN SMA. Polantas dengan ramah meminta mereka berhenti dan menasihati
agar tertib berlalu lintas. Tapi seperti dilihat di video yang tersebar,
ucapan Sonya meninggi dan menyebut dia adalah anak jenderal ke polwan
Ipda Perida.
"Memang banyak yang bertanya ke saya tindakan apa
yang saya ambil. Nah, saya melihat ini memang ada sesuatu yang salah.
Kemudian saya juga melihat bahwa ini mungkin karena dia mau jadi
pahlawan di antara teman-temannya mungkin begitu ya. Kalaupun saya harus
marah apakah saya harus gampari? Atau dengan anak-anak seperti ini
apakah harus saya laporin polisi untuk dipenjara?" jelas Arman yang juga
pernah menjabat sebagai Kapolda Kepri ini.
"Makanya saya lebih
baik mengambil sikap, saya meminta maaf terutama kepada Polri bahwa apa
yang telah dilakukan keluarga saya ini memang sungguh tidak tarpuji.
Saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan saya kepada petugas
polisi yang kemarin bertugas dan berhubungan langsung dengan yang
bersangkutan, saya melihat tindakan mereka cukup profesional dan sangat
mengayomi. Oleh karena itu, saya dari keluarga menyampaikan permohonan
maaf saya, saya kita itu," tutup Arman.
(dra/dra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar