Pewarta: Aat Surya Safaat
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)
KH A Hasyim Muzadi mengajak seluruh elemen bangsa untuk memberi
kekuatan moral terhadap KPK sebagai institusi independen agar lembaga
anti rasuah itu bisa berbuat jernih, tegas, dan tidak tebang pilih.
"Kita gembira melihat sikap pro-aktif KPK setelah penundaan
penyempurnaan RUU KPK yang mengandung nuansa amputasi, sehingga lembaga
tersebut masih mempunyai ruang gerak sementara berdasarkan Undang-undang
yang berlaku sekarang," katanya kepada pers di Jakarta, Senin.
Meski demikian, menurut anggota Wantimpres yang juga Pengasuh
Pondok Pesantren Al-Hikam Depok dan Malang itu, tekanan-tekanan politik
praktis masih tetap membayangi lembaga penegak hukum independen
tersebut.
Saat ini, lanjutnya, spektrum upaya para koruptor semakin meluas,
bahkan menggunakan sebagian rakyat untuk menekan Kejaksaan seperti yang
terjadi di Surabaya, padahal rakyat pada umumnya mendukung kiprah
Kejaksaan.
Selanjutnya, terhadap KPK pun ada yang menggunakan kelompok umat
bahkan sejumlah kiai untuk membuat "tekanan" guna melindungi koruptor
melawan KPK.
Lebih dari itu, ada juga ormas Islam tertentu yang digunakan untuk
menakut-nakuti penegak hukum seakan umat akan bergerak membela koruptor,
padahal justru ormas Islam harus dibersihkan dari tindak pidana korupsi
"Cara-cara seperti ini juga dilakukan terhadap Polri pada setiap
eselon," kata KH Hasyim yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh
Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Ia lebih lanjut mengajak masyarakat agar turut menjaga Presiden
supaya tidak mempertimbangkan isu-isu murahan yang tujuannya hanya
membela koruptor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar