Khairul Ikhwan - detikNews
 Jakarta
 Seorang dari delapan sindikat narkotika tewas dalam upaya penyergapan 
yang dilakukan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. 
Keberhasilan pengungkapan tersebut berkat koordinasi Polri dengan Polisi
 Diraja Malaysia.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Polisi Diraja 
Malaysia dalam upaya menangkap tersangka penyuplai ini," kata Direktur 
Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri, Brigjen Pol Armand Depari, kepada 
wartawan di Medan, Senin (15/10/2012) sore.
Para tersangka 
ditangkap di tiga lokasi berbeda, yakni kawasan Perumahan Cemara Hijau, 
Medan, kos elit di kawasan Jl. Sei Musi, Medan di Tanjung Balai. 
Sementara Asek, bandar besar warga Malaysia, yang menyuplai sabu ke 
Indonesia, kini masih diburu.
Delapan tersangka tersebut, 
masing-masing Andika alias Andi, Muhammad Yusuf alias Yusuf, Budianto 
alias Budi, Ponirin alias Unyil, Masu'di (mualim I), Rasito, Hartono 
alias Atik (30), dan Dedi Junaidi alias Ahai yang tewas.
Arman 
menyatakan, pihaknya sudah beberapa hari menggelar operasi di Sumut, 
bekerjasama dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut dan juga 
Polres Tanjung Balai. Penangkapan pertama dilakukan terhadap tersangka 
Hartono alias Atik pada Minggu (14/10/2012) di Bandara Polonia, Medan, 
saat baru tiba dari Malaysia.
Ketika diperiksa, tidak ada barang 
bukti yang ditemukan dari yang bersangkutan. Hanya saja keterangannya 
mengarah pada aktivitas tersangka lainnya yang merupakan kurir yang 
berada di Perumahan Cemara Hijau, Medan. Penangkapan kemudian dilakukan 
di Perumahan Cemara Hijau. Tiga tersangka berhasil diamankan.
Dari
 sini, muncul lagi informasi tentang tersangka lain yang berada di 
Tanjung Balai, Sumut. Para tersangka ini mengoperasikan kapal feri yang 
melayani rute Port Klang, Malaysia menuju Pelabuhan Teluk Nibung, 
Tanjung Balai.
Polisi kemudian mengamankan empat tersangka lagi, 
yang merupakan mualim, nakhoda serta ABK kapal feri tersebut. Dari para 
tersangka, berhasil diamankan barang bukti sabu-sabu seberat 5 kilogram,
 pistol FN, uang Rp 17 juta dan uang Malaysia 20 ribu Ringgit, sejumlah 
alat timbang dan plastik pembungkus.
Dalam upaya pemindahan para 
tersangka ke Medan, seorang tersangka Ahai mencoba merebut senjata 
petugas dan mencoba melarikan diri.
"Petugas kemudian melepaskan 
tembakan, tidak dihiraukan, kemudian dilepaskan tembakan mengenai 
tersangka. Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, tersangka meninggal
 dunia," kata Depari.
Jaringan yang ditangkap polisi ini 
merupakan sindikat besar. Dalam sepekan, antara dua sampai tiga kali 
menyuplai sabu ke Indonesia melalui Pelabuhan Teluk Nibung. Ada juga 
yang dikirim ke Jakarta dan Riau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar