Rita Uli Hutapea - detikNews
Damaskus, - Pemerintah Suriah meminta Sekjen
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencoba mencegah agresi terhadap
negara tersebut. Hal ini disampaikan di tengah rencana Amerika Serikat
melancarkan serangan militer terhadap Damaskus.
"Pemerintah
Suriah meminta Sekjen PBB untuk melakukan tanggung jawabnya... dan
melakukan upaya-upaya untuk mencegah setiap agresi terhadap Suriah,"
demikian disampaikan kantor berita pemerintah Suriah, SANA seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/9/2013).
Media
resmi Suriah tersebut mengutip surat dari Dubes Suriah untuk PBB,
Bashar al-Jaafari yang ditujukan ke Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Militer
Suriah saat ini tetap dalam kondisi siaga. Kedaan siaga ini terus
berlangsung meskipun ancaman serangan militer AS agak mengendur setelah
Presiden Barack Obama memutuskan untuk meminta persetujuan Kongres AS.
"Agresi
militer terhadap Suriah, jika itu terjadi, merupakan bentuk dukungan
atas terorisme.... Militer siaga dan akan tetap siaga sampai terorisme
benar-benar diberantas," kata seorang pejabat keamanan Suriah.
Sebelumnya
Presiden AS Barack Obama mengatakan, dirinya telah memutuskan bahwa
serangan kimia di dekat Damaskus pada 21 Agustus lalu adalah sangat keji
dan menjadi ancaman jangka panjang bagi keamanan AS. Karenanya, Obama
akan merespons dengan aksi militer terbatas.
Namun Obama
menambahkan, penting baginya untuk mendapatkan persetujuan Kongres AS
atas rencana aksi militer ke Suriah itu. Kongres AS dijadwalkan akan
melakukan voting soal itu pada 9 September mendatang. Sejumlah senator
dari Partai Republik memperkirakan Kongres tak akan menyetujui rencana
serangan militer itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar