BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 06 Januari 2015

Bos AirAsia Geram Soal Berita Pesawatnya Bermasalah Lagi

Oleh : Ni Kumara Santi Dewi

VIVAnews - Bos AirAsia, Tony Fernandes, mengaku kecewa dengan pemberitaan soal insiden maskapainya yang mengalami masalah di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 3 Januari 2015. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ7633 itu terpaksa kembali ke apron bandara di saat hampir siap untuk proses tinggal landas. 

Stasiun berita Channel News Asia, Senin 5 Januari 2015 melaporkan media lokal di Malaysia dan Indonesia, penyebab dari kejadian itu karena mesin pesawat mati. Hal itu diperparah dengan kesaksian penumpang kepada stasiun televisi lokal yang mendengar adanya suara keras di dalam pesawat. 

Maka, sebagian besar penumpang pun ketakutan lantaran insiden jatuhnya pesawat AirAsia akan kembali terulang. 

Namun, menurut Direktur Keselamatan dan Keamanan AirAsia Indonesia, Raden Achmad Sadikin, insiden yang terjadi akhir pekan kemarin, hanya peristiwa minor. Dia pun membantah adanya mesin pesawat yang mati sehingga mengakibatkan burung besi jenis Airbus A320-200 itu gagal terbang. 

"Bukan disebabkan mesin pesawat mati. Pesawat memang ingin lepas landas, tetapi unit daya tambahan (APU), yakni peralatan yang membantu untuk menyalakan mesin, tiba-tiba mati," ungkap Sadikin. 

Sementara, Bos AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, di tempat berbeda mengatakan pesawat tersebut akhirnya bisa tiba dengan selamat di kota tujuan, yakni Bandung. Hal itu terjadi setelah pesawat melalui sebuah pemeriksaan.  

Tony pun mengungkapkan kekesalan melalui akun resmi Twitternya ketika mendengar laporan awal bahwa mesin salah satu pesawat milik maskapainya disebut tidak berfungsi. Dia bahkan menyebut berita tersebut sebagai berita konyol dan hanya sekedar mencari sensasi. 

"Tajuk pemberitaan konyol di Malaysia. Pesawat AirAsia Indonesia tidak mengalami mati mesin. APU yang menjadi tenaga di permukaan darat harus dinyalakan kembali," tulis Tony yang memulai bisnis penerbangan pada tahun 2001 lalu. 
 

Tidak ada komentar: