New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik pada Senin (Selasa pagi
WIB), setelah data menunjukkan perusahaan-perusahaan minyak Amerika
Serikat memangkas aktivitas pengeboran mereka dalam menanggapi harga
yang rendah.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Maret naik 1,33 dolar AS menjadi ditutup pada
49,57 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret, melonjak
1,76 dolar AS menjadi menetap di 54,75 dolar AS per barel di
perdagangan London.
Para analis menunjuk ke penghitungan rig mingguan dari perusahaan
jasa minyak Baker Hughes, yang menunjukkan rekor penurunan 94 rig minyak
menjadi 1.223 rig untuk pekan yang berakhir 30 Januari.
Jumlah rig "sangat bullish," kata Michael Lynch dari perusahaan konsultasi Strategic Energy & Economic Research.
"Ini adalah langkah yang logis, orang tidak mengharapkan seperti
penurunan besar dan itu mendukung argumen kita akan melihat pemulihan
jangka pendek dalam penyeibangan pasar."
Pengurangan jumlah rig pengeboran yang beroperasi terjadi menyusul
pengumuman oleh Chevron, ConocoPhillips dan produsen utama lainnya bahwa
mereka akan memangkas anggaran modal pada 2015 mengingat harga minyak
lebih rendah.
Para pedagang juga memantau pemogokan di sembilan kilang AS setelah
negosiasi antara pemimpin serikat pekerja dan perusahaan penyulingan
gagal.
Hanya satu dari sembilan kilang yang telah berproduksi secara
terbatas sebagai akibat dari pemogokan tersebut, Bloomberg News
melaporkan.
Pemogokan mendorong kenaikan harga bensin sekitar sembilan persen
sejak Jumat (30/1) karena kekhawatiran pasokan produk olahan terkendala.
Namun, para analis mengatakan pemogokan bisa memiliki dampak
"bearish" pada harga minyak karena akan ada sedikit permintaan untuk
pasokan minyak mentah jika kilang-kilang tidak beroperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar