BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 30 Mei 2014

Saya Tidak Akan Main-main

Jpnn
SEJUMLAH kasus besar pernah ia tangani. Antara lain menyelamatkan uang negara sebesar Rp 546 miliar, saat mengeksekusi rekening milik terpidana kasus cessie Bank Bali, Djoko Soegiharto Tjandra tahun 2009 lalu.
Saat itu Setia Untung Arimuladi yang menjabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Selatan, memimpin langsung eksekusi ke Gedung Bank Permata, Jakarta. Meski berlangsung alot, namun misi tercapai dengan sempurna.
Demikian juga saat menjabat sebagai Asisten Pidana Khusus di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, tahun 2011 lalu, Untung tercatat juga berhasil menyeret mantan Bupati Sragen, Jawa Tengah, Untung Wiyono, ke meja pengadilan, atas dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mengakibatkan kerugian negara hingga Rp 40 miliar.
Dengan kiprah yang ada, tidak heran jika kemudian pria asal Jawa Barat ini dipercaya sebagai Asisten Khusus Jaksa Agung. Selanjutnya, selama 1 tahun 8 bulan terakhir, diangkat menjabat Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung.
Namun itu belum merupakan puncak dari karirnya. Karena dinilai memiliki potensi dan berprestasi,  Jaksa Agung Basrief Arief memercayakan jabatan baru kepada Untung sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Riau. Ia dilantik di Gedung Kejagung, Jakarta, pada Rabu (28/5) kemarin, menggantikan Edi Rakamto.
Nah, apa yang akan dikerjakan Untung dengan jabatan barunya itu? Berikut petikan wawancara wartawan JPNN, Ken Girsang yang menemuinya di Gedung Bundar, Jakarta, kemarin.
Apa langkah pertama yang akan bapak lakukan setelah menjabat Kajati Riau?
Tentunya saya akan memelajari terlebih dahulu situasi. Antara lain membangun konsolidasi dengan seluruh jajaran di internal yang ada. Saya kira sebagai pemimpin langkah ini sangat penting dilakukan, sehingga proses-proses ke depannya dapat berjalan dengan baik.
Tujuannya untuk apa?
Sangat banyak, paling tidak sebagai pendekatan agar kita dapat lebih mudah mengajak seluruh jajaran pegawai membangun Kejaksaan Tinggi Riau yang lebih baik. Terutama bagi pelayanan hukum terhadap masyarakat. Sehingga masyarakat dapat semakin memercayai hukum sebagai panglima tertinggi.
Langkah lain?
Saya juga akan meneruskan program kerja yang telah dibangun Kajati Riau terdahulu. Agar ada kesinambungan. Kalau memang program tersebut baik, kenapa tidak diteruskan.
Bagaimana dengan langkah penegakan hukum?
Adalah tugas bagi penegak hukum untuk melakukannya. Itu menyatu dalam raga kita ketika pertama kali menyatakan mengabdi bagi penegakan hukum. Karena itu saya tidak akan main-main. Ini masalah tanggungjawab besar dan ketika dipercaya melaksanakannya, harus kita laksanakan sebaik-baiknya.
Darimana anda memulainya?
Saya pikir lebih baik dari dalam internal dulu. Saya akan mengajak seluruh jajaran yang ada benar-benar menjaga integritas sebagai penegak hukum. Ini sangat penting, sehingga kita bisa bersama-sama mengajak masyarakat menjalankan hukum dengan baik. Caranya tentu saja dengan memberi contoh.
Artinya anda siap membawa perubahan yang lebih baik bagi Riau?
Tentu itu menjadi mimpi besar saya dan saya mohan doa serta dukungan seluruh elemen masyarakat agar dapat mewujudkannya. Dengan adanya perubahan yang lebih baik, maka saya yakin kejaksaan sebagai sahabat bagi masyarakat dapat terwujud dengan sempurna.(gir/jpnn)

Tidak ada komentar: