BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 06 November 2012

Dituduh Peras BUMN, Sumaryoto Siap Lakukan Pembuktian Terbalik

VIVAnews – Sumaryoto, anggota Komisi XI Bidang Keuangan dan Perbankan DPR dari Fraksi PDIP yang disebut mencoba memeras direksi BUMN, bersedia melakukan langkah hukum untuk membuktikan tuduhan kepadanya itu tidak benar.

Hal itu diungkapkan Warsito Sanyoto, kuasa hukum Sumaryoto. “Klien saya siap memberikan keterangan di BK DPR atau BPK. Klien saya juga bersedia melakukan pembuktian terbalik. Klien saya pun bersedia diaudit dengan biaya dia sendiri,” kata Warsito di Jakarta, Selasa 6 November 2012.

Semua langkah itu, tegas Warsito, menunjukkan keseriusan Sumaryoto. “Klien saya akan menempuh jalur hukum untuk mendudukkan posisi dia yang sebenarnya,” ujarnya. Sumaryoto juga mempersilakan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk membuktikan dugaan pemerasan yang dituduhkan kepadanya.

Sumaryoto yang mengikuti penjaringan kandidat calon gubernur Jawa Tengah dari PDIP itu, bahkan telah bertemu dengan mantan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, R. Sardjono Jhony, yang disebut dicoba diperas olehnya.

“Beliau sudah ketemu Pak Jhony untuk menanyakan apakah telah terjadi pemerasan. Jawabnya sama sekali tidak ada,” ujar Warsito. Apabila Sumaryoto pernah mengkritisi PT Merpati Nusantara dalam rapat-rapat DPR dengan perusahaan terkait, maka menurut Warsito hal itu tidak dapat disamakan dengan pemerasan.

“Mengkritisi bukan berarti melakukan pemerasan. Pada waktu itu laba PT Merpati disebut Rp500 juta per hari. Padahal kenyataannya laba Merpati Rp700 miliar per bulan. Apa mungkin kinerja yang buruk menjanjikan dana (fee)?” kata pengacara itu.

Sumaryoto yang dikenal sebagai pemilik Perusahaan Otobus Gajah Mungkur di Wonogiri, bukan satu-satunya nama yang diajukan Dahlan Iskan ke Badan Kehormatan DPR. Bersamanya, turut disebut pula anggota Komisi VI DPR Idris Laena dari Fraksi Golkar.

Idris Laena juga sudah buka suara. “Saya sedang menyiapkan diri untuk memberi klarifikasi. Tapi saya khawatir tidak mendapatkan pemberitaan yang berimbang. Maklum, yang saya hadapi raja media yang punya pengaruh luar biasa. Jadi kalau saya sudah siap, saya akan memberitahukan langkah-langkah yang akan saya lakukan,” kata dia. (eh)

Tidak ada komentar: