VIVAnews –
Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Idris Laena, mengaku tak akan banyak
berkomentar terkait namanya yang disebut dalam laporan Menteri BUMN
Dahlan Iskan ke Badan Kehormatan DPR. Nama-nama itu diduga oknum DPR
yang memeras direksi BUMN.
Prinsip ‘diam berarti emas’ dirasa Idris pas dengan situasi yang dihadapi dirinya. Namun bukan berarti ia tak akan melakukan pembelaan. “Saya sedang menyiapkan diri untuk memberi klarifikasi,” kata Idris dalam pesan singkatnya, Selasa 6 November 2012.
“Tapi saya khawatir tidak mendapatkan pemberitaan yang berimbang. Maklum, yang saya hadapi raja media yang punya pengaruh luar biasa. Jadi kalau saya sudah siap, saya akan memberitahukan langkah-langkah yang akan saya lakukan,” papar Idris.
Idris saat ini duduk di Komisi VI DPR yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, Usaha Kecil Menengah, Badan Usaha Milik Negara, dan standarisasi nasional.
Prinsip ‘diam berarti emas’ dirasa Idris pas dengan situasi yang dihadapi dirinya. Namun bukan berarti ia tak akan melakukan pembelaan. “Saya sedang menyiapkan diri untuk memberi klarifikasi,” kata Idris dalam pesan singkatnya, Selasa 6 November 2012.
“Tapi saya khawatir tidak mendapatkan pemberitaan yang berimbang. Maklum, yang saya hadapi raja media yang punya pengaruh luar biasa. Jadi kalau saya sudah siap, saya akan memberitahukan langkah-langkah yang akan saya lakukan,” papar Idris.
Idris saat ini duduk di Komisi VI DPR yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, Usaha Kecil Menengah, Badan Usaha Milik Negara, dan standarisasi nasional.
Ia bukan satu-satunya
nama yang dilaporkan Dahlan ke BK DPR. Satu nama lagi ialah Sumaryoto
dari Fraksi PDIP yang duduk di Komisi VI DPR bidang keuangan, perbankan,
dan perencanaan pembangunan.
Golkar Tak Intervensi
Partai Golkar sendiri menyatakan tak akan menginterveksi pemeriksaan BK DPR terhadap kadernya, Idris Laena. “Kami percayakan kepada BK untuk memprosesnya sesuai dengan hukum acara di BK DPR,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Hajriyanto Thohari.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya meminta Dahlan Iskan untuk benar-benar membuktikan keterlibatan Idris dalam meminta jatah ke BUMN. “Jika data tidak lengkap, akan menjadi fitnah,” kata dia. (umi)
Golkar Tak Intervensi
Partai Golkar sendiri menyatakan tak akan menginterveksi pemeriksaan BK DPR terhadap kadernya, Idris Laena. “Kami percayakan kepada BK untuk memprosesnya sesuai dengan hukum acara di BK DPR,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Hajriyanto Thohari.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya meminta Dahlan Iskan untuk benar-benar membuktikan keterlibatan Idris dalam meminta jatah ke BUMN. “Jika data tidak lengkap, akan menjadi fitnah,” kata dia. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar