Jakarta (ANTARA
News) - Badan Kehormatan DPR RI berjanji menyelidiki lebih lanjut
keterangan yang akan disampaikan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Dahlan Iskan tentang dugaan pemerasan yang dilakukan anggota DPR
RI.
"Akan kami ungkap semua, termasuk menanyakan apakah ada
dokumen-dokumen pendukungnya. Semua itu akan kami gunakan untuk
menelusuri dan menyelidiki lebih lanjut," kata Ketua Badan Kehormatan
DPR RI, M Prakosa, sebelum pertemuan dengan Dahlan Iskan di Jakarta,
Senin.
Badan Kehormatan DPR RI, kata dia, akan menindaklanjuti setiap
informasi tentang dugaan pelanggaran etik anggota DPR RI dengan
penyelidikan lebih lanjut dan pengumpulan bukti-bukti.
"Apabila dari keterangan Menteri BUMN ada bukti-bukti awal yang
mencukupi, BK akan menindaklanjuti dengan melakukan
pemanggilan-pemanggilan terhadap sejumlah anggota DPR," katanya.
Setelah
proses itu selesai dan ada anggota DPR RI yang terbukti melanggar kode
etik, ia mengatakan, Badan Kehormatan DPR RI akan mengenakan sanksi
kepada yang bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Karena kasus ini juga berkaitan dengan keuangan negara, tentu
apabila benar ada anggota yang bersalah juga akan kami serahkan kepada
aparat penegak hukum," tuturnya.
Prakosa mengatakan dalam sejarah, baru kali ini ada seorang pejabat
publik setingkat menteri mengungkapkan persekongkolan antara oknum
anggota DPR RI dengan BUMN.
"Ini sekaligus momentum bagi DPR untuk melakukan 'pembersihan'
terhadap anggota-anggota atau oknum yang bermasalah. Saya jamin proses
di Badan Kehormatan tidak akan ada intervensi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar