Indo Pos
JAKARTA–Sejumlah fraksi di DPR ramai-ramai memberikan dukungan kepada
Dahlan Iskan. Mereka mendesak agar Menteri Negara BUMN itu segera
membongkar 10 oknum anggota Dewan yang memeras perusahaan negara. Mereka
berharap, menteri lainnya juga harus meniru sikap berani mantan Dirut
PLN tersebut.
Ketua Divisi Humas PKS Mardani mengungkapkan, oknum pemeras hanya akan
membebani dan merusak citra anggota dan DPR secara kelembagaan. ’’Mereka
seperti benalu. Buka saja semua. Karena praktik ini kalau benar adanya,
seperti parasit,’’ kata
Mardani kepada wartawan, Selasa (30/10).
Mardani kepada wartawan, Selasa (30/10).
Bahkan, Mardani juga menyarankan agar tak hanya Dahlan yang bersuara.
Apabila ada lembaga atau kementerian lain yang diperas anggota DPR
sebaiknya juga angkat bicara. Hal ini agar cita-cita good governance atau
pemerintahan yang bersih dan transparan bisa terwujud. ’’Bisa jadi
bukan cuma BUMN, kementerian lainnya kenapa tidak, selagi ada momentum
bisa ikut bersuara. Bagaimanapun, PKS mendukung keterbukaan,’’ tuturnya.
Saat ditanya soal inisial nama anggota DPR asal partainya yang diduga
memeras, Mardani tak ingin berkomentar banyak. ’’Kami yakin, anggota
legislatif PKS tetap bersih dan peduli,’’ jelasnya.
Dukungan serupa diungkapkan Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD)
Nurhayati Ali Assegaf. Dirinya meminta Dahlan membuka nama-nama anggota
FPD yang terlibat. Bahkan, satu-satunya ketua fraksi perempuan di DPR
ini mengaku akan berkomunikasi langsung dengan Dahlan terkait hal
tersebut.
’’Saya ingin mengonfirmasi langsung ke Pak Dahlan terkait SMS gelap
berinisial nama anggota DPR yang memeras BUMN. Kita akan terus lihat
kalau memang ada yang dikait-kaitkan dan benar kita akan menanyakan
langsung Pak Dahlan jika bisa berikan nama-nama (lengkap) paling tidak
untuk PD sendiri,’’ jelasnya dalam jumpa pers di ruang FPD di gedung
DPR, Senayan, Selasa (30/10).
Menurutnya akan lebih baik jika Dahlan segera membeberkan nama-nama
anggota DPR tersebut agar hal ini tidak berlarut-larut. ’’Kalo ada
begini (jelas namanya) kan bisa dilaporkan langsung ke KPK. Pak Dahlan tidak perlu berlarut-larut. Kita dukung Pak Dahlan untuk mengungkap ini,’’ katanya.
Dalam kesempatan sama, politisi yang juga anggota Komisi I DPR ini
menyatakan dukungan fraksinya terhadap upaya pemerintah dalam mewujudkan
BUMN bersih. ’’PD mendukung penuh upaya pemerintah untuk BUMN sehat dan
bersih karena diperlukan untuk meningkatkan laba yang kita tahu aset
BUMN ini luar biasa besar,’’ pungkasnya.
Ketua Pusat Pengembangan dan Kajian Strategi DPP PD Ulil Abshar Abdalla
juga memberikan dukungan serupa. ’’DPP Partai Demokrat mendukung penuh
Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam usahanya menghentikan praktik
kongkalikong antara DPR dan BUMN maupun menghentikan praktik pemerasan
oleh anggota DPR terhadap perusahaan-perusahaan BUMN. Kami seluruh
jajaran DPP Partai Demokrat di belakang Dahlan Iskan,’’ tegas Ulil dalam
jumpa pers DPP PD di Jakarta, Selasa (30/10).
Menurut Ulil, pembongkaran upaya pemerasan terhadap BUMN oleh anggota
DPR adalah hal positif yang wajib didukung seluruh rakyat Indonesia.
Apalagi DPR selama ini selalu mendapat sorotan kritis dan kehilangan
kepercayaan rakyat akibat korupsi dan tindakan lain tak beretika.
’’Karena itu, ketika ada yang berani membongkar, maka Partai Demokrat
mendukung penuh. Bahkan Presiden SBY pun secara tegas berada di belakang
Dahlan Iskan,’’ papar Ulil.
Wakil Ketua FPAN DPR Viva Yoga Mauladi saat dihubungi INDOPOS juga
mengatakan, pihaknya mendorong Dahlan agar menyebut 10 anggota DPR yang
disebut sebagai pemeras BUMN itu. Karena hal ini penting untuk citra
DPR. ’’Memang tugas Menteri BUMN itu adalah mereformasi BUMN termasuk
menghilangkan tikus dan mafia di lingkungan BUMN yang itu dari luar BUMN
maupun dari dalam BUMN. Pak Dahlan secara ksatria harus mengungkapkan
nama-nama anggota DPR yang menjadi mafia di BUMN tanpa inisial,’’
tegasnya, kemarin.
Menurut Yoga, oknum DPR yang dianggap sebagai pemeras BUMN sangat
mengganggu citra DPR. Mereka harus segera diproses hokum, biar tidak
menjadi polemik
berkepanjangan dan tidak menimbulkan situasi hubungan DPR dan pemerintah yang tidak kondusif. ’’Maka lebih bagus Dahlan mengungkap nama-nama tersebut tanpa inisial,’’ tandasnya lagi.
berkepanjangan dan tidak menimbulkan situasi hubungan DPR dan pemerintah yang tidak kondusif. ’’Maka lebih bagus Dahlan mengungkap nama-nama tersebut tanpa inisial,’’ tandasnya lagi.
Yoga bahkan menantang Dahlan untuk segera mengungkap nama-nama anggota
DPR pemeras anggaran tersebut. ’’Kalau Dahlan tidak menunjukkan sikap
ksatria maka Dahlan hanya mencari sensasi murahan untuk popularitas dan
elektabilitas di dalam kepentingan politik dia. Karena ingatlah Pak
Dahlan menjadi Menteri BUMN karena mendesak adanya reformasi birokrasi
di Kementerian BUMN,’’ tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Dahlan menyebut mengantongi 10 nama anggota DPR
pemeras BUMN. Badan Kehormatan DPR akan memanggil Dahlan untuk
mengungkap nama-nama tersebut. Dahlan telah bersedia membuka nama-nama
anggota DPR bermasalah tersebut jika diminta.
SMS Gelap Disesalkan
Seiring beredarnya SMS gelap mengatasnamakan Humas BUMN yang
menyebutkan inisial nama politisi Senayan, yang ditengarai memeras
Direksi BUMN sangat disesalkan.
Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo meminta
Kementerian BUMN harus buka seterang-terangnya agar tidak menimbulkan
fitnah.
’’Kita beri waktu 2 x 24 (jam) pada Humas Kementerian BUMN. Jika benar
mereka yang umumkan inisial-inisial harus dibuka seterang-terangnya.
Jika tidak akan kita laporkan ke polisi karena menebar fitnah,’’ ujar
Bambang.
Dia menjelaskan, di Partai Golkar sendiri yang berinisial BS ada beberapa orang. ’’Di antaranya saya (Bambang Soesatyo), Budi Supriyanto, Bambang Sutrisno dan lain-lain,’’ tegasnya.
Dia menjelaskan, di Partai Golkar sendiri yang berinisial BS ada beberapa orang. ’’Di antaranya saya (Bambang Soesatyo), Budi Supriyanto, Bambang Sutrisno dan lain-lain,’’ tegasnya.
Jadi, dia meminta harus diklarifikasi dan diperjelas kepanjangan
nama-nama itu sehingga tidak merugikan pihak-pihak yang kebetulan mirip
dengan inisial tersebut.
Sebab, kata Bambang, beredarnya inisial sejumlah anggota DPR dari berbagai fraksi yang diduga kerap memeras terhadap sejumlah BUMN, yang katanya bersumber dari informasi Humas BUMN sangat meresahkan dan merugikan anggota dewan yang kebetulan namanya mirip-mirip dengan inisial tersebut.
Sebab, kata Bambang, beredarnya inisial sejumlah anggota DPR dari berbagai fraksi yang diduga kerap memeras terhadap sejumlah BUMN, yang katanya bersumber dari informasi Humas BUMN sangat meresahkan dan merugikan anggota dewan yang kebetulan namanya mirip-mirip dengan inisial tersebut.
’’Untuk itu, saya mendesak humas BUMN untuk segera umumkan nama lengkap
dari inisial-inisial itu agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan
akibat kemiripan inisial tersebut,’’ ujarnya.
Bambang menegaskan, jika humas BUMN tidak segera mengklarifikasi dan
mengumumkan, maka tidak tertutup kemungkinan nama-nama yang kebetulan
mirip dengan insial itu dapat memolisikan humas BUMN.
’’Karena patut diduga ada unsur kesengajaan pencemaran nama baik dan
upaya pembusukan terhadap sejumlah anggota DPR yang tidak ada
hubungannya dengan bidang tugas komisinya baik langsung maupun tidak
langsung, melalui modus penyebutan inisial,’’ pungkasnya.
Adapun inisial yang disebut adalah AK, IM, SN, NW, BS (Golkar), PM, EV,
CK (PDI Perjuangan), AR, IR, SUR ( PKS), FA (Hanura), ALM, NAS, (PAN),
JA, SG, MJ (Partai Demokrat), dan MUZ (Gerindra). Nama Sutan Bhatoegana
sendiri, dikaitkan dengan inisial SG dari Partai Demokrat. Isu ini pun
lantas dibantah tegas oleh Sutan.
’’Lucu, enggaklah. Tidak pernah nama saya disingkat SG. Inilah yang dibuat aneh gara-gara kebebasan media. Kalau Sutan Bhatoegana itu singkatannya SB,’’ kata Sutan Bhatoegana pada wartawan di Gedung DPR,Selasa (30/10).
’’Lucu, enggaklah. Tidak pernah nama saya disingkat SG. Inilah yang dibuat aneh gara-gara kebebasan media. Kalau Sutan Bhatoegana itu singkatannya SB,’’ kata Sutan Bhatoegana pada wartawan di Gedung DPR,Selasa (30/10).
Kaji Legalitas
Sementara itu internal Badan Kehormatan (BK) mengkaji dasar legalitas
terkait pemanggilan terhadap Dahlan yang akan dilakukan di tengah-tengah
masa reses apakah memang bisa dilakukan atau tidak. Sebab sesuai tata
tertib harus dilakukan di masa sidang. ’’Makanya kami mengkaji apakah
bisa dilakukan pemanggilan di masa reses atau tidak. Saya akan melihat,
mengkaji dari tatib apa memungkinkan untuk memanggil dalam masa reses
ini,’’ jelas Ketua BK DPR Prakosa.
Sedangkan Wakil Ketua BK DPR Siswono Yudohusodo menegaskan kalau BK DPR
akan meminta Dahlan untuk mengungkap nama-nama anggota DPR yang
dimaksud tukang palak BUMN itu. ’’Kami akan rapatkan lagi Senin depan.
Sebab BK DPR berkepentingan menjaga kehormatan DPR. BK merasa perlu
mengetahui siapa nama oknum DPR yang meminta jatah dari BUMN dan
kementerian itu.
Dan kalau ada anggota DPR yang disinyalir Pak Dahlan Iskan itu memang
harus jelas dibuka agar tidak menimbulkan fitnah. Kalau tidak jelas
juga bisa mendiskreditkan lembaga negara yaitu DPR, dan ini bisa
menimbulkan fitnah,’’ pungkasnya. (dms/ind)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar