Ganesha Al Fath - detikNews
Jakarta - Politisi Senayan beraksi keras terhadap
Menteri BUMN Dahlan Iskan yang melaporkan sejumlah nama anggota DPR yang
diduga memeras para direksi BUMN. Jika memang DPR itu 'bersih', maka
tidak seharusnya mereka panik dan sibuk mengkritik langkah Dahlan Iskan.
"Kalau
DPR itu bersih, kalau tidak bermain, mereka tidak perlu panik seperti
ini. Harusnya fokus saja mengusut kerugian Merpati dan inefisiensi PLN,"
ujar Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi),
Sebastian Salang, di Jakarta, Sabtu(10/11/2012).
Salang
mendukung penuh langkah Dahlan Iskan dalam pelaporannya ke BK DPR
beberapa waktu lalu. Menurutnya laporan ini menjadi momentum untuk
membongkar praktik kotor para oknum wakil rakyat.
"Ini momentum
untuk membongkar. Ini tanggung sebenarnya Pak Dahlan. Harusnya sekaligus
usaha di perusahaan BUMN buka, semua politisi yang punya usaha
dipertambangan, urusan energi. Buka saja, saya kira Pak Dahlan tahu.
Bongkar saja," tegasnya.
Rabu (7/11) lalu, Menteri BUMN Dahlan
Iskan melaporkan 5 anggota DPR yang meminta jatah ke BUMN lewat surat ke
BK DPR. Senin (5/11), Dahlan juga telah melaporkan dua nama oknum
anggota DPR dengan dugaan yang sama. Total yang dilaporkan ada 7 orang.
Informasi
mengenai nama-nama maupun inisial anggota DPR yang memeras BUMN
sebenarnya disimpan rapat oleh Dahlan Iskan. Dalam pertemuan dengan
Forum Pemimpin Redaksi media massa di Kantor Kementerian BUMN kemarin,
Dahlan Iskan sama sekali tidak mau membuka identitas anggota DPR yang
memeras BUMN. "Saya benar-benar tidak mau," kata Dahlan.
Kepala
Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi juga tidak mau membuka satu pun
nama maupun inisial anggota DPR pemeras BUMN tersebut. "Saya sudah
bersumpah di BK saya tidak akan membuka nama-nama itu," kata dia.
Sampai
saat ini desakan agar BK DPR mengungkap nama-nama anggota DPR pemeras
BUMN semakin kuat. Namun BK belum juga memberikan kepastian kapan akan
mengungkap, memproses, dan memberi sanksi nama-nama yang dilaporkan
Dahlan Iskan.
Sementara itu Dahlan Iskan menjelaskan alasan
mengapa dirinya tidak mengungkapkan nama-nama itu ke publik dan
melaporkannya ke KPK. Tugas utama sebagai Menteri BUMN adalah menjaga
dan membina BUMN. Sederhananya, Dahlan tidak tertarik untuk mencampuri
urusan 'rumah tangga' orang lain.
"Ada lembaga lain yang ngurusi itu (korupsi)," kata Dahlan Iskan, usai acara panen raya Sorgum di Banyuwangi, Sabtu (10/11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar