INILAH.COM, Jakarta - Pengamat politik yang juga Direktur
Eksekutif Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif
(Majelis), Sugiyanto menyayangkan pengunduhan video di Youtube saat
Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengadakan rapat dengan
pejabat Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Sugiyanto menjelaskan
tujuan video yang diunggah di Youtube di mana Ahok akan melakukan
pemotongan anggaran sebanyak 25 persen, merupakan hal yang positif.
Namun, seharusnya Ahok dapat mensosialisasikan hal tersebut dengan
bijak, tanpa adanya ancaman akan memecat atau mencopot pejabat sampai ke
eselon 3, atau mengancam akan melaporkan ke KPK ataupun Jaksa.
"Ini
tidak mendidik dan tak pantas diucapkan seorang pejabat apalagi
diunggah ke Youtube dan disaksikan ribuan orang. Coba perhatikan
kalimat-kalimat Ahok banyak yang tak pantas diucapkan seorang pejabat
seperti, 'tidak berkedip matanya bila ditembak'," lanjutnya.
Untuk
itu dirinya mendesak Mendagri atau Presiden untuk menegur cara bicara
Ahok sebagai seorang pejabat yang tidak pantas dan tak mendidik itu.
"Tidak hanya itu DPRD harus membuat Pansus untuk menganalisa ucapan Ahok
tersebut. Bila ada hal yang terbukti melangar aturan atau sumpah dan
janjinya dapat dilakukan tindakan oleh DPRD Jakarta," tegasnya.
Seperti
diketahui, dalam rapat dengan Dinas PU DKI Jakarta beberapa waktu lalu,
Ahok menyebut adanya pemotongan anggaran hingga 25 persen. Ia pun
menegaskan akan mencopot pejabat terkait yang tak mampu melakukan
pemangkasan anggaran. Rapat itu diunggah ke situs Youtube. [mvi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar