Palembang (ANTARA
News) - Persatuan Wartawan Indonesia Cabang Sumatera Selatan menyesalkan
terjadinya kekerasan yang dilakukan oknum TNI Angkatan Udara terhadap
wartawan di daerah itu.
Ketua PWI Cabang Sumsel Oktaf Riyadi ketika dihubungi wartawan di
Palembang, Rabu mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan terjadinya aksi
kekerasan tersebut karena itu tidak boleh dilakukan.
Sebagaimana wartawan daerah Sumsel di antaranya Adi Kurniawan (Berita
Pagi), Kris Samiaji (Sumatera Ekspres), dan Musyaful (Seputar
Indonesia) melaksanakan peliputan di lahan sengketa antara TNI AU dengan
masyarakat dan wartawan tersebut dipukul oknum TNI AU.
Lebih lanjut dia mengatakan, tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang (UU) No 40/1999 tentang Pers.
Dalam UU itu dijelaskan, wartawan saat melaksanakan tugasnya telah
dilindungi, sehingga pihaknya menyesalkan atas perbuatan tersebut.
Dia mengatakan, tindakan tersebut perlu ditindaklanjuti secara serius pimpinan TNI.
Yang jelas, para wartawan yang melakukan kegiatan peliputan
seharusnya mendapat perlindungan dari aparat TNI, dan bukan malah
melakukan aksi pemukulan.
Selain itu kejadian tersebut menunjukkan TNI tidak bersahabat dengan wartawan, kata dia.
Dia mengatakan, wartawan turun ke lokasi agar pemberitaan disiarkan secara benar dan akurat.
Menurut dia, aksi tersebut bertolak belakang dengan pernyataan
Komandan TNI Lanud Palembang pada saat aksi demo para wartawan Sumsel,
terkait kasus pemukulan terhadap wartawan Riau beberapa waktu lalu.
Menurut dia, agar kejadian ini tidak kembali terulang, dirinya
menyerukan wartawan di Sumsel turun ke jalan menuntut pertanggungjawaban
atas aksi kekerasan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar