Amman (ANTARA News)
- Raja Yordania Abdullah II pada Sabtu memerintahkan pengiriman bantuan
kemanusiaan mendesak untuk warga Palestina di Jalur Gaza.
Organisasi Amal Hashemit Jordania diperintahkan untuk "mengirimkan
bantuan kemanusiaan mendesak kepada rakyat Palestina di Gaza yang
sedang menghadapi penderitaan dan kondisi hidup yang sulit karena
serangan-serangan serdadu Israel," kata istana kerajaan.
Raja Abdullah juga menyerukan penerapan "prosedur mendesak yang
dibutuhkan untuk ... mendukung rumah sakit militer lapangan Yordania
yang saat in ada di Jalur Gaza," kata pernyataan itu.
Istana Yordania mengatakan langkah-langkah yang ditujukan adalah
untuk memberikan "semua apa yang diperlukan bagi perawatan medis kepada
anak-anak saudara orang-orang Palestina ... yang mengalami keadaan sulit
dalam menghadapi agresi Israel".
Sejak Rabu sore, Israel telah melakukan ratusan serangan udara,
menargetkan setiap kota di kantong Gaza yang padat penduduk,
fasilitas-fasilitas penting Hamas dan tempat-tempat peluncuran roket.
Pada Jumat, Raja Abdullah mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS
Hilary Clinton dalam pembicaraan per telepon bahwa ia "sangat khawatir"
tentang implikasi di seluruh kawasan akibat serangan-serangan udara
Israel di Jalur Gaza, kata istana.
Raja, yang pemerintahnya memiliki perjanjian perdamaian dengan
negara Yahudi itu pada 1994, telah menghadapi gelombang protes domestik
yang dipicu oleh besarnya kenaikan harga BBM, tetapi kini menjalar
meningkat ke nuansa politis.
Ribuan demonstran membuat seruan-seruan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Jumat terhadap raja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar