BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 11 November 2012

Sebaiknya BNN Dilibatkan Dalam Pertimbangan Pemberian Grasi Kasus Narkoba

Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Pemberian Grasi kepada terpidana narkoba Meirika Franola atau Ola menuai kontroversi. Sebaiknya Badan Narkotika Nasional (BNN) juga ikut dilibatkan dalam pemberian grasi terkait terpidana narkoba.

"Untuk kehatian-hatian dalam memutuskan memang sebaiknya itu melibatkan instansi terkait seperti BNN, imigrasi, atau yang lainnya," ujar Kepala Humas BNN, Kombes Sumirat Dwiyanto, saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (11/11/2012).

Sumirat mengatakan soal pemberian grasi, remisi dan abolisi adalah hak prerogatif presiden dengan meminta pertimbangan kepada Mahkamah Agung (MA) dan tidak meminta pertimbangan kepada instansi lain. Hal itu sudah diatur dalam UUD 1945.

"Sesuai UU hanya MA, beliau (presiden) sudah punya pertimbangan dengan meminta MA. Kita tidak bisa omong banyak kalau (BNN) tidak diatur," jelasnya.

Dari catatan Kemenkum HAM yang diketahui Sumirat, ada 127 terpidana dari berbagai macam kasus yang mengajukan grasi. Namun dari 127 itu hanya 19 terpidana yang disetujui untuk dikabulkan.

"Kalau dibilang obral atau asal beri saja tidak betul juga," imbuhnya.

Secara pribadi Sumirat sepakat dengan pernyataan Mahfud MD soal adanya mafia grasi. Sebab, narkoba saat ini sudah mulai 'menyerang' para penegak hukum di negeri ini.

"Kalau dibilang bandar atau pengedar, akan mempengaruhi semua penegak hukum. Kita ketahui ada juga anggota polri tertangkap, hakim, jaksa bahkan anggota BNN tertangkap. Dengan memakai narkoba saja artinya sudah terpengaruh," ungkapnya.

Para sindikat narkoba memang diyakini telah 'menyerang' secara terang-terangan para oknum penegak hukum. Bahkan narkoba saat ini sudah mulai 'menyerang' semua tingkat profesi dan semua level perekonomian mulai dari yang teratas hingga yang terbawah.

"Dia melihat kelemahan-kelemahan orang, misalnya kalau suka dugem diajak dugem. Hampir semua profesi, semua lini, starata ekonomi mereka pengaruhi. Dulu orang menganggap orang kaya yang pakai narkoba, yang ekomoni lemah pun mereka pengaruhi," paparnya.

"Caranya dengan cara kasih gartis untuk pertama, kedua dan ketiga. Sementara setelah kecanduan, yang keempatnya harus membeli, Jika tidak mampu membeli lagi maka mereka dipaksa untuk mengedarkan," tutupnya.

Tidak ada komentar: