MERDEKA.COM. Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jawa Timur
dihebohkan suara letusan senjata api (senpi) yang diduga milik anggota
Sabhara Polrestabes Surabaya, Kamis (18/9), sekitar pukul 15.00 WIB.
Diduga, senpi yang meletus tanpa sengaja di ruang tahanan pengadilan
itu, jenis V2.
Informasi yang digali di lapangan, senpi yang
diduga milik Brigadir H itu meletus setelah digunakan untuk
menakut-nakuti tahanan yang hendak mengikuti sidang. Sialnya, tanpa
sengaja senjata itu meletus.
Dikonfirmasi terkait masalah ini,
Kasat Sabhara Polrestabes Surabaya, AKBP Gatot Repli Handoko mengatakan,
telah sudah mengamankan Brigadir H untuk dimintai keterangan. Atas
peristiwa itu, Gatot mengakui peristiwa itu merupakan kelalaian
anggotanya serta tidak sesuai SOP penjagaan atau pengamanan tahanan.
"Apa
yang dilakukan anggota kami merupakan kelalaian dalam bertugas. Kami
juga akan memberikan sanksi kepada yang bersangkutan," sesal perwira
dengan dua melati di pundak itu.
Menurutnya, saat menjalankan
tugas, Brigadir H tidak melaksanakan tugas dengan benar. "Untuk
selanjutnya, kita menyerahkan sepenuhnya ke pihak Propam Polrestabes
Surabaya untuk melakukan penyelidikan, karena itu kewenangan mereka,
termasuk masalah sanksi," lanjutnya.
Gatot menambahkan, untuk ke
depan, pihaknya akan mengajukan psikotes lagi bagi semua anggota,
khususnya Satuan Sabhara, yang memegang senjata api.
"Hal itu
bertujuan untuk mengetahui apakah anggota tersebut layak membawa senjata
atau tidak. Sebab, dari psikotes akan diketahui anggota yang lulus tes
dan perlu membawa senjata api."
Jangan sampai, lanjut dia,
senjata yang diserahkan kepada anggota akan disalahgunakan. "Dan kami
akan lebih ketat dengan melakukan psikotes terhadap anggota," tandasnya.
Diberitakan
sebelumnya, Kamis sore, PN Surabaya mendadak digemparkan suara letusan
yang diduga berasal dari sebuah pistol milik polisi. Tak ada korban jiwa
dalam perkara itu.
Sementara itu, Brigadir H, yang diduga si
pemilik senjata yang meletus itu, langsung dibawa kabur menuju kamar
mandi pengadilan yang berada di belakang gedung. Setelah berhasil
menenangkan diri, Brigadir H mengelak jika senjata yang dibawanya
meletus. "Nggak ada apa-apa," katanya singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar