Oleh: Marlen Sitompul
INILAHCOM, Jakarta - Rasa keingintahuan dan penasaran yang
besar, menjadi salah satu penyebab remaja terjerumus pada penyalahgunaan
narkoba.
Badan Narkotika Nasional (BNN) mengakui, hal
itu menjadi salah satu alasan bandar narkoba melirik remaja menjadi
target pasar. Maka, tidak heran jika remaja tanggung menjadi sasaran
empuk.
Pejabat bidang pencegahan BNN, Rotua Sihotang mengatakan,
perlunya pendampingan menyeluruh dan berkesinambungan terhadap para
remaja. Sebab, tidak cukup peran aktif BNN semata, tapi perlu peran
nyata keluarga, pihak sekolah serta para remaja itu sendiri.
“Sebagai
lembaga negara, kita akan terus mencoba melakukan upaya-upaya
preventif. Antara lain lewat Focus Group Discussion (FGD) di sejumlah
sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok masyarakat. Kita juga terus
menerus melakukan kampanye secara terbuka,” kata Rotua, dalam FGD yang
digelar, di SMP Santo Fransiskus II, Jakarta Timur, Selasa (16/9/2014).
Di
hadapan ratusan remaja, Rotua mengatakan, merokok merupakan langkah
awal atau pintu gerbang bagi remaja menjadi pengguna narkoba. Narkoba,
lanjut Rotua, sejatinya telah merusak generasi penerus bangsa.
"Karena
tak hanya merusak organ tubuh, tetapi juga otak sehingga dapat
mempengaruhi pola pikir dan tindakan. Jadi, pemahaman edukasi akan
bahaya narkoba pun memang seharusnya ditanamkan sejak dini agar siswa
mengetahui apa dampak dari obat-obatan berbahaya itu, sehingga nantinya
mereka akan tegas dan terampil untuk menolak narkoba,” katanya. [mes]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar