Jpnn
JAKARTA - Tersangka
dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta tahun anggaran 2013 bekas
Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Udar pasrah
ditahan Kejaksaan Agung, Rabu (17/9). Tanpa bisa berbuat banyak, Udar
pun harus mengikuti proses hukum yang dijalani tersebut.
Sebelum masuk ke mobil tahanan, Rabu (17/9) malam Udar sempat memberikan komentarnya kepada wartawan.
"Terima kasih Pemprov DKI yang telah memberikan penghargaan kepada saya," kata Udar kepada wartawan di Kejagung, Rabu (17/9).
Dia merasa sebagai Kepala Dishub DKI
Jakarta sudah betul-betul bekerja keras membantu Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo menjalankan segala program pembangunan.
"Saya ini kepala dinas yang betul-betul kerja keras membantu gubernur melaksanakan program pembangunanya," ungkap Udar.
Tugas yang dijalankan Udar itu salah
satunya adalah membangun transportasi dengan melakukan pengadaan Bus
Transjakarta. Bagi Udar, ini bukan program yang mudah. "Bangun Busway,
itu bukan program yang mudah," katanya.
Pertama, kata dia, sudah ada
aturan-aturan semisal harus memakai Bahan Bakar Gas. Nah, dengan memakai
BBG itu maka tidak semua peserta bisa ikut tender. "Itu sudah dicurigai
kita mengendalikan, tidak begitu" kata Udar. "Kedua, bahwa program
waktu singkat, jumlah (pengadaannya) besar," timpalnya.
Udar berharap mendapat dukungan dan
perlindungan dari Pemprov DKI Jakarta. Karena ia merasa sebagai
pegawai yang benar-benar bekerja untuk memajukan DKI.
Dia pun membantah melakukan
manipulasi-manipulasi persyaratan. Bahkan, dia sudah berniat untuk
menyelesaikan segala sesuatunya dengan perdata. "Tapi, inilah yang kami
dapat," lirihnya.
Udar menginginkan Kejagung juga berlaku
adil kepadanya. Sebab, Udar mengaku apa yang dilakukannya itu
benar-benar untuk Pemprov DKI. "Tidak ada sama sekali untuk kepentingan
pribadi. Tidak ada sedikitpun uang yang saya ambil. Tidak ada sedikitpun
keinginan kita untuk merekayasa," papar Udar.
Apakah rela ditahan? Udar mengaku hanya
mengikuti saja proses hukum. Tapi, ia kembali meminta bantuan Pemprov
DKI. "Kami mengikuti. Oke saya jalani. Saya ingin Pemprov DKI ini
membantu. Saya bekerja untuk Pak Jokowi," kata Udar.
Lihat saja, kata dia, berapa kali saat
menjabat Kadishub meresmikan busway yang semua itu untuk mengejar supaya
program transportasi jalan. "Tapi, ada kesandung sedikit yang karat,
kenapa ini jadi di balik saya jadi tersangka kemudian kemudian jadi
tahanan. Tolonglah kami," papar Udar.
Saat ditanya apa peran Jokowi dalam
kasus ini Udar menjawab diplomatis. "Bahwa saya adalah kadishub.
Pimpinan saya adalah Gubernur DKI," katanya.
Menurutnya, dalam setiap program ada
rapat koordinasi. Nah di rakor itu Udar mengaku selalu melaporkan setiap
program yang dijalani. "Dalam setiap program ada laporan tertulis.
Bahkan untuk bis yang berkarat saya ingin penyelesaian, saya sudah
lapor," paparnya. (boy/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar