Pewarta: Ida Nurcahyani
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
menyatakan siap diperiksa pada Kamis, sehari setelah Kejaksaan Agung
menahan mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Udar
Pristono dengan dugaan korupsi dalam proyek pengadaan bus
Transjakarta tahun 2013.
"Itu kan wilayah hukum, tapi nanti kalau memang ada undangan ya datang," kata Presiden Terpilih itu di Balai Kota DKI Jakarta.
Jokowi kemudian menggambarkan mantan bawahannya itu dengan
mengatakan,"Saya beri umpama ya, saya beri kamu perintah untuk membeli
sabun wangi, terus kamu beli sabun colek gimana?"
Ia menjelaskan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk membeli armada baru
bus Transjakarta tahun 2013 untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota.
"Jakarta ini butuh transportasi massal. Butuh bus, kekurangannya banyak.
Kurang lebih waktu itu perhitungan kita 3.000 bus, kita memang ingin
beli banyak karena dibutuhkan. Semua koridor yang ada kurang bus,"
katanya.
Pembelian bus-bus tersebut, ia menjelaskan, tidak bisa dilakukan dengan
penunjukkan langsung tapi harus melalui proses lelang yang dilakukan
oleh dinas.
"Kalau menunjuk, saya akan beli yang baik. Tidak bisa
langsung beli Mercy, Volvo. Ada mekanisme lelang yang harus diikuti.
Semua ada di dinas. Yang namanya pengguna anggaran ada kebijakannya,"
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar