INILAHCOM, Jakarta - Pemerintah mewanti-wanti
Indonesia sedang mengalami krisis energi. Krisis ini bisa dilihat dari
pasokan listri PLN di sejumlah wilayah yang sedikit, sehingga sering
terjadi pemadaman.
Direktorat Jenderal
Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian ESDM, Ir. Jarman mengatakan,
Indonesia sedang mengalami krisis energi yang akan berdampak kepada
krisis listrik di beberapa daerah Indonesia.
Menyikapi
hal itu, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio
Wisnusubroto, menyatakan dibutuhkan pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) untuk menyelesaikan masalah energi, khususnya
listrik tersebut.
"Diantaranya dengan
mengoperasikan PLTN pada tahun 2024," ujar Djarot, disela-sela Diklat
Batan yang bertajuk "Mengenal Lebih Dekat dengan Iptek Nuklir", di
Bogor, Sabtu (13/9/2014).
Ada beberapa tempat, yang
memungkinkan untuk pembangunan PLTN itu. Diantaranya di Jepara, Banten
dan Bangka Belitung. "Namun yang memenuhi syarat tidak berpotensi gempa
dan tsunami yakni di Bangka Barat dan Bangka Selatan," katanya.
Dia
juga mengingatkan, sebelum membangun PLTN di daerah Bangka tersebut,
harus diselesaikan dulu permasalahan lahan, dan sosialisanya kepada
masyarakat. Dengan begitu, Djarot menegaskan, Batan hanya berada pada
posisi membantu menyiapkan dan mensosialisasikan pembangunan PLTN
tersebut.
"Karena ada atau tidak adanya PLTN, Batan tetap ada dan berjalan," katanya. [gus]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar