Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani berharap KPK tidak terjebak dalam permainan dan kepentingan politik parpol terkait kasus tertangkapnya Kasie Pengawasan dan Konsultan KPP Sidoarjo Selatan, Tommy Hindratno dan James Gunardjo.

"Saya berharap lima pimpinan KPK tidak terjebak dalam permainan politik. Mereka harus menjelaskan secara transparan soal temuannya itu dan jangan sampai ada politisasi atau pembunuhan karakter. Usut juga pejabat pajaknya," kata Yani di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, DPR pasti mendukung berbagai upaya memberantas mafia pajak, tetapi dengan catatan hal tersebut benar-benar dilakukan secara konsisten dan konsekuen, bukan sekadar asumsi-asumsi semata.

"Kita mendukung pemberantasan mafia pajak ini, tapi harus betul-betul. Dengan tertangkapnya kedua orang itu, KPK harus menemukan bukti-bukti lainnya. Itu domainnya KPK," ujarnya.

Lebih lanjut Yani mengatakan bahwa KPK seharusnya bisa dengan mudah menanyakan kepada mereka yang telah tertangkap tangan itu soal perusahan mana saja yang diurus atau apa benar pengusaha JG itu merupakan bagian dari perusahaan.

"Kalau bukan, ini bisa menjadi pembunuhan karakter. Lihat bagaimana keputusan dalam perusahaan, apakah ada SK-nya apa tidak, apakah direksi apa bukan," ujarnya.

Sementara jika posisinya adalah komisaris, menurut Yani, juga masih bermacam-macam karena komisaris bukan bagian dari eksekutif.

Lebih lanjut dikemukakannya bahwa apabila KPK tidak mendudukkan persoalannya dengan baik dan benar, maka yang akan terpukul adalah kalangan dunia usaha sehingga semua pihak yang terkait harus diperiksa, termasuk atasan pegawai pajak itu.

"KPK harus berpacu dengan waktu. Fakta-fakta tertangkap tangan saja masih kurang dalam menegakkan hukum. Periksa juga atasan pegawai pajak itu," ujarnya.  (D011/KWR)