BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 19 Juli 2012

Dishub DKI Usul Polisi Maksimalkan Tilang

VIVAnews - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengusulkan kepada pihak pengadilan untuk memaksimalkan denda tilang sesuai dengan pasal yang dilanggar. Hal tersebut dilakukan guna membuat efek jera bagi pengendara yang melanggar lalu lintas di Jakarta.

"Pengadilan kasus lalu lintas, memang akhir ini tingkat pelanggaran tinggi dan memang tidak ada efek jera. Kami koordinasikan dengan pengadilan agar denda lebih tinggi, agar efek jeranya akan terasa," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono di Polda Metro Jaya, Kamis 19 Juli 2012.

Pristono menjelaskan pelanggaran yang sering terjadi yakni pelanggaran parkir. Jika ada tanda P dan S dicoret dikenakan denda dengan tinggi, dipastikan akan lebih baik.

Dia juga meminta dukungan pada pihak kepolisian mengenai hal tersebut. Di samping itu juga, bagi pelanggar lalu lintas yang tidak memiliki SIM atau bahkan menerobos jalur busway yang tidak sesuai dengan kendaraan pribadi bisa dikenakan denda yang tinggi.

Menurutnya efek jera di masyarakat masih belum tinggi. Sehingga pelanggaran masih banyak ditemukan. Sementara itu terkait dengan kemacetan di Jakarta, pihaknya sudah menyiapkan kendaraan massal lintas sektoral. Saat ini sudah terjadi antara lain dengan Bekasi dan Tangerang.

"Angkutan perbatasan ini terintegrasi dengan baik, oleh sebab itu, gubernur akan dikembangkan lagi, di Depok, Pamulang dan serterusnya, sehingga terhindari kemacetan daerah perbatasan. Sebanyak 3,6 juta orang yang bolak- balik dari Jakarta Bekasi dan Tangerang, 87 persennya menggunakan kendaraan pribadi," kata Pris.

Pristono mengakui, untuk angkutan massal seperti TransJakarta masih belum maksimal, karena banyak ditemukan bus yang terbakar karena konsleting listrik dan bus itu. Selain itu juga, jalur yang belum steril.

Jumlah bus juga belum memadai. Hal ini, kata Pris, sudah diprogramkan dan akhir Desember ada 112 bus gandeng, dan kuartal pertama tahun depan ada 78 bus sudah ke luar.

"Kalau angkutan ini ada yang minat, orang yang menggunakan mobil akan berkurang, kalau tidak 2014 akan gridlock. Caranya memperbanyak angkutan massal," kata dia. (umi)

Tidak ada komentar: