BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 26 Juli 2012

KPK Geledah Rumah Emir Moeis

RMOL. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergerak cepat mengusut kasus dugaan korupsi proyek PLTU Tarahan, Lampung Selatan tahun 2004.
Hari ini tim dari KPK melakukan penggeledahan di sejumlah tempat terkait kasus yang disebut-sebut sudah menetapkam Ketua Komisi XI, Izedrik Emir Moeis. Salah satunya, lantai 3 gedung DPR RI.
"(Penggeledahan) di lantai III (gedung) DPR," kata orang dalam KPK yang tak mau disebutkan namanya beberapa saat tadi, (Kamis, 26/7).
Kata dia, penggeledahan itu sampai saat ini masih berlangsung. Sayangnya, dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal ruang mana saja yang digeledah.
Selain lantai 3 gedung DPR RI, dia bilang, tim dari KPK hari ini juga melakukan penggeledahan di rumah Ketua Komisi XI DPR RI, Izedrik Emir Moeis. Rumah politikus PDIP itu sendiri terletak di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.
"Penggeledahan juga dilakukan di sebuah kantor perusahaan swasta," ungkapnya.
Dalam kasus korupsi PLTU Tarahan, Emir Moeis disebut-sebut sudah berstatus tersangka. Namun, KPK belum memberi keterangan resmi mengenai status mantan anggota Panitia Anggaran DPR itu.
Untuk mengembangkan penyidikan kasus korupsi PLTU Tarahan, Emir telah dicegah berpergian ke luar negeri. Dua bos perusahaan swasta juga ikut dilarang meninggalkan Indonesia.
Mereka yakni Zuliansyah Putra Zulkarnain (Direktur Utama PT Artha Nusantara Utama) dan Reza Roestam Moenaf (General Manager PT Indonesian Site Marine).
Dari informasi berbagai sumber, diketahui Emir selaku anggota Panitia Anggaran DPR RI periode 2004-2009 diduga menerima pemberian uang miliaran rupiah terkait pembahasan anggaran proyek PLTU Tarahan.
Kasus dugaan pemberian hadiah ini diusut KPK setelah mengembangkan kasus dugaan korupsi proyek CIS-RISI di PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Tangerang yang menjerat eks Dirut PLN, Eddie Widiono. Emir sendiri pernah diperiksa KPK sebagai saksi untuk penyidikan kasus korupsi PLN tersebut pada bulan Juli 2011.
Proyek pembangunan PLTU Tarahan mulai dilakukan sejak September 2004. Proyek yang dimaksudkan untuk mengatasi krisis listrik di Pulau Sumatera bagian Selatan ini dibiayai oleh dana APBN. Proyek ini ditaksir menghabiskan dana lebih dari 200 juta dollar Amerika. [zul]

Tidak ada komentar: