VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi memutuskan tidak akan menggelar rapat pimpinan terkait dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Abraham Samad.
"Perlu diinformasikan bahwa pimpinan KPK memutuskan tidak ada pembahasan atau rapat pimpinan berkaitan dengan pembentukan komite etik terkait rencana atau wacana pencawapresan Pak Abraham," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, Selasa 20 Mei 2014.
Wacana mengenai adanya rapat pimpinan KPK itu, sempat mengemuka setelah banyak diberitakannya Abraham Samad dalam Pemilihan Presiden 2014. Samad disebut-sebut menjadi cawapres potensial bagi Joko Widodo, bahkan keduanya pernah bertemu di Yogyakarta.
Terkait rapat pimpinan KPK juga telah dikonfirmasi oleh dua wakil ketua, yakni Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas.
Menurut Busyro, rapat pimpinan akan membahas segala hal, terutama yang terkait tentang ramainya pemberitaan ketua KPK dalam bursa cawapres. Rapat pimpinan juga didasarkan atas penegakan etik.
Di rapat nanti, kata Busyro, pimpinan KPK akan meminta klarifikasi kepada Abraham Samad. Adapun mengenai kinerja Abraham Samad di KPK, Busyro menilai tidak ada yang terganggu.
"Sampai saat ini tidak mengganggu kinerja KPK karena sangat solid. Pada level pimpinan dan diterjemahkan pada level deputi hingga satgas, serta sudah jalan," kata dia. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar