BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 04 Mei 2014

Polisi Panggil Manajemen Taksi Express dan Pratama Terkait Perampokan Penumpang

Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Polisi akan memanggil manajemen Taksi Express dan Pratama, terkait kasus perampokan penumpang yang dilakukan oleh sopir kedua perusahaan taksi tersebut. Manajemen dipanggil untuk dimintai keterangan terkait perekrutan kedua sopir yang saat ini ditahan polisi.

"Dalam waktu dekat kita rencanakan untuk memanggil pihak manajemen Taksi Express dan Pratama, paling tidak kita ingin mengetahui bagaimana proses perekrutan sopir di perusahaan taksi tersebut," ungkap Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Adex Yudiswan kepada detikcom, Minggu (4/5/2014).

Adex mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan dari manajemen kedua perusahaan taksi tersebut lantaran mempekerjakan sopir yang berstatus sebagai residivis.

"Tersangka Nofa Hendra alias Papang, dia adalah sopir Taksi Pratama. Dia adalah residivis," kata Adex.

Selain Papang, tersangka yang merupakan residivis lainnya yakni tersangka Asmardhi alias Ardi. Sugeng dan satu tersangka lainnya yaitu Adel merupakan 'pemain' baru yang direkrut oleh Papang.

Sementara itu Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro AKP Handik Zusen menyesalkan sikap manajemen taksi yang kurang kooperatif.

"Sejak awal kami melakukan penyelidikan sendiri, tidak ada bantuan manajemen Taksi Express. Setelah pelaku tertangkap, manajemen baru kirim petugas pool, itu pun untuk pinjam pakai barang bukti saja," papar Handik.

Seperti diketahui, polisi menangkap 4 pelaku perampoka di dalam taksi yang menyasar penumpang perampuan. Keempat tersangka, Sugeng, Papang, Adel dan Ardi ditangkap di Bekasi dan Jakarta Barat pada tanggal 18 April 2014 lalu.

Handik menambahkan, komplotan tersebut diotaki oleh Papang. Dalam aksinya, Papang Cs selalu menggunakan 2 unit taksi untuk melancarkan aksinya.

"Satu unit dipakai untuk menarik penumpang, taksi lainnya yang disopiri Papang digunakan untuk membuntuti taksi pertama," imbuh Handik.

Tidak ada komentar: