Rina Atriana - detikNews
Jakarta - Badan Intelijen Nasional (BIN) mengaku kerap dicurigai tidak netral dalam setiap pelaksanaan pemilu. Kepala BIN Marciano Norman menegaskan, lembaga yang dipimpinnya dipastikan akan profesional dan netral di Pilpres 2014 mendatang.
"Saya ingin menyampaikan kembali keyakinan dan kesungguhan saya sebagai pimpinan BIN dan juga atas nama penyelenggara intelijen negara lainnya, kami akan tetap bersikap profesional dan netral dalam pelaksanaan Pilpres 9 Juli 2014 yang akan datang," kata Marciano, dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (2/6/2014).
Menurut Marciano, sejak digulirkannya reformasi Indonesia telah melaksanakan pemilu sebanyak tiga kali. Tiga kali itu pula BIN selalu dikritik akan dugaan ketidaknetralan.
"Apabila melihat pada realita penyelenggaraan dan hasil Pemilu legislatif yang lalu, kita semua dapat melihat dan merasakan bahwa BIN telah melaksanakan tugasnya dengan mengedepankan integritas, bersikap profesional dan objektif serta memegang teguh netralitas dalam mengawal dan mengamankan Pemilu Legislatif tersebut," ujarnya.
Marciano menambahkan, BIN mengkoordinasikan berbagai langkah upaya yang dilakukan oleh para penyelenggara intelijen dan stakeholders keamanan lainnya, yaitu TNI, POLRI serta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terkait, guna terwujudnya Pemilu Presiden yang aman, jujur dan adil.
"Langkah-langkah intelijen tersebut tentunya dilaksanakan secara profesional, objektif dan akuntabel serta tidak memihak pada pihak manapun," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar