Oleh: Indra Hendriana
INILAHCOM, Jakarta - Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyatakan siap untuk mengorbankan kepentingan partai demi kepentingan rakyat. Sebab, presiden dan wakil presiden bukanlah petugas partai melainkan petugas rakyat.
Begitu disampaikan Prabowo menjawab kader partai Demokrat, Didi Irawadi yang menanyakan belakangan marak istilah petugas partai. Sebab bila seorang presiden adalah presiden dari partai maka kepentingan rakyat menjadi terbelakang.
"Presiden tanggung jawab pada rakyat, dan tidak boleh menjadi petugas partai, maaf Gerindra dan PAN kami mungkin akan korbankan kepentingan partai, saya kira disitu kita berbeda dengan pihak lain," kata Prabowo menjawab pertanyaan kader Demokrat di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Menurut Prabowo, hal tersebut bakal dilakukan dirinya bersama Hatta Rajasa bila nanti terpilih menjadi capres-cawapres periode 2014-2019. Dia mengatakan, partai hanyalah instrumen untuk mengantarkan dirinya menjadi presiden.
"Saat kami Insya Allah dilantik, saat itu yang kami utamakan semua kepentingan bangsa, dan sistem demokrasi kita adalah parpol instrumen untuk kaji dan yakinkan kehendak rakyat,tapi," kata rabowo.
Selain itu, papar Prabowo, seorang kader partai yang terpilih menjadi presiden harus merelakan partainya, meski orang tersebut loyal kepada partai. Sebab, seorang pemimpin bangsa adalah mengutamakan kepentingan rakyat, bukan partai.
"Dalam pelajaran demokrasi, kesetian pada partai, harus berakhir saat kesetiaan pada negara mulai, ini pegangan kami," tutup Prabowo. [mes]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar