Laporan wartawan Warta Kota, Ahmad Sabran
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagasan revolusi mental yang diusung calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) bakal dimulai dari segi pendidikan. Rencana ini dinilai cocok untuk memulihkan moralitas masyarakat Indonesia.
Dewan Pengarah Tim Pemenangan Jokowi-JK, Letnan Jendral (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, revolusi mental yang mendasari visi dan misi pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu akan diawali dengan meningkatkan kualitas pendidikan.
"Saat ini banyak kaum muda yang memiliki mentalitas konsumtif, ingin cepat kaya dan cenderung tidak menjaga budaya," paparnya pada diskusi bertajuk revolusi harapan, memperkaya dan mengelaborasi gagasan Jokowi tentang revolusi mental, di Warung Solo, Jalan Madrasah No. 14, Kemang, Jakarta Selatan, kemarin.
Luhut menjelaskan, langkah revolusi mental itu akan diimplikasikan di antaranya dengan mengisi kurikulum pendidikan di semua tingkatan dengan substansi dan nilai-nilai mental yang baik. Para pelajar adalah target perombakan mentalitas ini. "Sehingga bertujuan membangun pembentukan karakter sejak dini," imbuhnya.
Diskusi tersebut juga dihadiri Direktur Eksekutif Indonesia Mahardika Institute, Airlangga Pribadi, dan wartawan senior Kompas, Budiarto Shambazy. Airlangga menyebut revolusi mental ini sebagai solusi tepat bagi perbaikan Indonesia.
Pasalnya, permasalahan seperti korupsi, degradasi moral, intoleransi dan stagnasi kesejahteraan merupakan sebagian kecil dari penyakit bangsa saat ini. Bahkan, di tingkat pelajar, masalah tawuran dan Bullying tidak bisa terselesaikan hingga kini.
"Pemerintahan selama 10 tahun terakhir tidak membawa perubahan. Sementara saat ini orang yang bernama Jokowi menjadi pilihan yang mampu membawa harapan," katanya.
Sedangkan Budiarto Shambazy berpendapat, sejak tahun 1970-an bangsa ini sudah dihadapkan pada masalah yang didasari dari buruknya mental seperti korupsi, intoleransi, kekerasan, dan pemerintah yang tidak aspiratif.
Kemudian ditambah 16 tahun pascareformasi. Ia mengatakan, gagasan revolusi mental yang dituangkan ke dalam visi dan misi sebagai capres merupakan ide besar dan substansial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar