Hardani Triyoga - detikNews
Jakarta - Transkrip pembicaraan yang diduga antara Jaksa Agung Basrief Arief dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait kasus korupsi pengadaan TransJ muncul ke publik. Politikus Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah pun ikut bersuara terkait persoalan ini.
Lantas, bagaimana tanggapan Juru Debat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta itu?
"Saya tidak percaya kalau tidak ada suaranya. Karena kalau cuma kertas teks itu ya mudah dimainin. Kita anggap itu mudah dipermainkan. Saya enggak percaya," ujar Fahri di Gedung DPR, Kamis (18/6/2014).
Namun, Anggota Komisi III DPR itu buru-buru mengatakan jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan momentum ini sebagai pihak yang terkesan teraniaya dan menarik simpati publik. Dia menyindir kubu Jokowi-JK dalam persoalan ini. Meskipun ada peluang pihak ketiga yang 'bermain' dalam kasus ini, dia berharap Kejaksaan Agung tetap fokus dalam penyelesaian.
Ditanya kemungkinan peluang Kejagung untuk memeriksa Gubernur DKI non aktif Joko Widodo dalam kasus Transj, dia enggan berkomentar. "Itu ranah Kejagung. Tapi, kita perlu berhati-hati kepada orang yang menyebut atau melakukan sesuatu untuk mengesankan dia teraniaya. Itu jadi, dia menunjukan mau menarik simpati dengan cara begitu. Nah, itu tidak benar," ujarnya.
Seperti diketahui, sejak kemarin muncul ke publik soal teks transkripan pembicaraan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jaksa Agung Basrief Arief terkait kasus korupsi pengadaan TransJ. Adapun dalam kasus ini nama Jokowi yang sekarang menjadi capres disebut sejumlah pihak sebaiknya ikut diperiksa penyidik Kejaksaan Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar