BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 02 Juni 2014

TNI: Militer atau Sipil yang Jadi Presiden, Dialah Panglima Tertinggi

Basuki Rahmat Nugroho - detikNews

Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menegaskan kembali bahwa TNI tidak akan ikut-ikutan berpolitik. Dalam menyikapi panasnya suhu politik menjelang pemilu presiden, sikap TNI sudah sangat jelas yaitu netral.

"Tidak bisa dukung mendukung ke calon presiden dan calon wakil presiden yang Pilpres sekarang diikuti oleh dua pasangan calon," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya ketika dihubungi detikcom, Senin (2/6/2014).

Fuad, yang siang tadi baru mendarat di Surabaya, mengklaim TNI tetap solid dan tidak akan terpengaruh dengan berbawa-bawa ikut mendukung salah satu capres. 

Mantan Pa Sahli Tk. III Bidang Hubungan Internasional Panglima TNI ini menyatakan siapapun calon yang terpilih pada 9 Juli nanti, TNI akan memberi dukungan sepenuhnya sebagai presiden. "Kita akan tetap solid," ucap Fuad yang pada 3 April lalu menjabat sebagai Kapuspen TNI.

Fuad menegaskan lagi, siapapun yang terpilih nanti baik dari unsur kalangan militer atau sipil, itulah panglima tertinggi di TNI. "Kita tidak membedakan, siapapun dia yang menjadi presiden, dialah panglima tertinggi kita, kita harus dukung," ujar pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, ini.

Fuad memandang pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pagi tadi bahwa ada pihak yang ingin menarik perwira tinggi ke politik untuk mengingatkan kembali tentang netralitas TNI.

Tidak ada komentar: