BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 18 Agustus 2015

Uang Rp6,5 Miliar di Trigana Air Sudah Diasuransikan

 Oleh : Siti Ruqoyah, Bayu Nugraha
VIVA.co.id - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tidak khawatir mengenai kabar ada dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) Rp6,5 miliar yang dibawa empat penumpang dari PT Pos Indonesia di dalam pesawat Trigana Air yang hilang kontak Minggu siang kemarin.
Menurutnya, dari informasi yang didapatnya, dana tersebut sudah diasuransikan.
"Jadi begini, anggaran itu dari Kemensos sudah dikirim 1 April, saya dapat konfirmasi dana itu sudah diasuransikan, jadi itu adalah tanggungan Pos, masyarakat jangan ada yang ngeluh," ujarnya kepada wartawan di Hotel Media, Jakarta Pusat, Senin, 17 Agustus 2015.
Mensos menambahkan, mengenai mekanisme distribusi dana PSKS tersebut diserahkan sepenuhnya kepada PT Pos Indonesia. Menurutnya, mekanisme distribusi dana PSKS tergantung dari kondisi daerah tempat menerima bantuan.
"Ada berbasis tunai, ada yang transfer antar pos, kebetulan di Pegunungan Bintang dibawa cash, itu nanti akan diberikan sesuai daftar KKS ya, kesulitan di daerah tertentu ya Pos perlu jangka waktu, tak bisa serentak ya," katanya.
Terkait dengan insiden jatuhnya pesawat Trigana Air ATR 42 dengan nomor penerbangan IL-267 rute Sentani-Oksibel, Khofifah turut prihatin atas musibah tersebut.
"Saya ingin ucapkan bela sungkawa kepada seluruh korban yang kena musibah, termasuk staf PT Pos yang dia pada posisi melaksanakan tugas," kata Khofifah.
Sebelumnya, empat petugas Kantor Pos Jayapura dikabarkan menjadi korban pesawat Trigana yang jatuh itu. Yakni Yustinus Hurulean, MN Aragay, Agustinus Luarmase dan Teguh membawa dana PSKS sebesar Rp6,5 miliar.
Dana PSKS sebesar Rp 6,5 miliar itu merupakan bantuan sosial dari Kemensos untuk 6.000 warga Kabupaten Pegunungan Bintang yang disimpan di dalam empat tas yang dibawa.
Seperti diketahui, pesawat Trigana Air berjenis ATR-42/300 dengan nomor penerbangan IL-267 jurusan Jayapura-Oksibil hilang kontak pada pukul 14.55 WIT pada Minggu 16 Agustus 2015.
Pesawat itu membawa sebanyak 49 penumpang, terdiri dari 44 dewasa, tiga anak-anak, dan dua bayi. Pesawat dipiloti Kapten Hasanudin, kopilot Aryadin, mekanik Mario, serta pramugari Ika dan Dita.

Tidak ada komentar: