Danu Damarjati - detikNews
Jakarta - Dirut PT Merpati Nusantara Airlines (MNA)
Rudy Setyopurnomo memberikan sebuah kesaksian di depan Badan Kehormatan
DPR. Rudy menyebut dua nama anggota DPR yang tidak hadir dalam rapat
terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 1 Oktober 2012 lalu.
"Yang
tadi saya sampaikan ada dua. Satu Ibu Andi Timo Pangerang tidak hadir
dalam pertemuan tanggal 1 Oktober, keduanya Pak M Ikhlas El Qudsi juga
tidak hadir dalam pertemuan itu," kata Rudy kepada wartawan usai
diperiksa BK DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/11/2012).
Dia juga menyampaikan sejumlah hal lain ke BK DPR. Apakah dia juga mengungkap pemerasan oleh anggota DPR terhadap BUMN?
"Saya tidak bilang pemerasan, pertemuan itu ada," katanya.
Namun Rudy enggan memaparkan detail isi pertemuan ke awak media. "Tanya ke BK dong, saya sampaikan ke BK," ujarnya.
Rudy
pun bertekad melakukan pembersihan di perusahaan yang dipimpinnya
tersebut. "Saya akan bereskan Merpati supaya baik," katanya seraya
meninggalkan kerumunan wartawan dan menuju mobilnya meninggalkan gedung
DPR.
BK DPR hari ini memanggil tiga direksi BUMN yang disebut
dimintai jatah oleh anggota DPR. BK DPR akan meminta keterangan dari
ketiga direksi itu untuk mengkonfirmasi keterangan yang diberikan
Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ketiga Direksi BUMN yang dipanggil adalah
Direksi PT Merpati, PT Garam dan PT PAL.
Sebelumnya Dahlan Iskan
telah dimintai keterangan oleh BK DPR terkait anggota DPR yang meminta
jatah ke BUMN. Dahlan tak pernah menyebut nama-nama anggota DPR pemeras
BUMN. Anggota BK DPR Usman Jafar mengungkap bahwa dua nama yang disebut
Dahlan adalah Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar Idris Laena dan
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP Sumaryoto.
Dua hari
kemudian, Rabu (7/11), Dahlan mengirim surat ke BK DPR untuk melengkapi
keterangannya. Dalam suratnya, Dahlan menyebut enam nama tambahan. Namun
dari enam nama itu, satu nama tidak meminta jatah ke BUMN, melainkan
berusaha mencegah terjadinya permintaan jatah. Belakangan, berdasarkan
pengakuan sendiri, diketahui anggota DPR yang berusaha mencegah itu
adalah Wakil Ketua Komisi XI dari PKS Zulkieflimansyah.
Menurut
sumber detikcom di BK DPR, lima anggota DPR selain Zul, yang dilaporkan
Dahlan adalah AQ, ATP, LM, ARW,dan MIQ. Dari lima inisial itu, ada tiga
anggota DPR yang sudah buka-bukaan, yaki Achsanul Qosasi (PD), Andi Timo
Pangerang (ATP) dan M Ikhlas El Qudsi (PAN).
Dari lima nama
tersebut, Dahlan merevisi dua nama melalui surat kedua kepada BK.
Berdasarkan keterangan Andi Timo, besar kemungkinan satu nama yang
namanya direvisi adalah Andi Timo. Sedangkan satu nama lain belum
diketahui. Tapi bisa jadi satu nama itu adalah M Ikhlas El Qudsi yang
mengancam untuk mensomasi Dahlan Iskan.
Lalu apakah dua nama yang disebutkan oleh Rudy ini yang dicabut Dahlan Iskan dari laporannya ke BK DPR?
"Tanya Pak Dahlan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar