Andi Saputra - detikNews
Jakarta - Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali
mengingatkan para hakim di seluruh Indonesia untuk tetap menjaga kode
etik. Selain itu, Hatta Ali juga meminta para hakim untuk meraih dan
menjaga kepercayaan publik.
"Sebagai hakim kita tidak boleh
menutup mata. Kita harus sama-sama saling menjaga, kepercayaan publik
harus diraih dan dipertahankan. Sudah menjadi keniscayaan, sebuah
kepercayaan sulit diraih tetapi sangat mudah hilang. Karena kita
bukanlah apa-apa tanpa kepercayaan publik," kata Hatta Ali saat menutup
Rakernas MA di Hotel Peninsula, Manado, Sulawesi Utara, Kamis
(1/11/2012) seperti dilansir website MA.
Hatta Ali dalam
sambutannya juga mengatakan lembaga peradilan memiliki sifat kemandirian
yang harus dijaga bersama. Untuk tetap menjaga kemandirian kehakiman,
para hakim telah dibekali kode etik untuk dijadikan panduan. Kode etik
ini telah disepakati oleh MA dan Komisi Yudisial (KY).
"Jadi
sangat tidak etis jika ada hakim yang bilang bahwa 'saya tidak tahu jika
hal itu termasuk melanggar kode etik'. Jangan sampai kita gagal
menegakkan kode etik, kita harus berkualitas, berintegritas sehingga
pantas disebut Yang Mulia," terang lelaki asal Sulawesi Selatan ini.
Tertangkapnya
hakim-hakim yang melanggar kode etik, baik karena suap maupun yang
tertangkap di tempat hiburan dalam keadaan tidak pantas, adalah contoh
hakim-hakim yang tidak mengerti kode etik dan tidak bisa menjaga
integritas.
"Bagi hakim yang tidak bisa menjalankan kode etik dengan baik, saya persilakan memilih jalannya sendiri," cetus Hatta Ali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar